Koreatainment.com: Film
Showing posts with label Film. Show all posts
Showing posts with label Film. Show all posts

Monday, March 30, 2020

Review Film Blood Shot, ketika Vin Diesel jadi Manusia Nano Bot



Campusnesia.co.id - Bloodshot, film Vin Diesel tentang mesin pembunuh, rilis di bioskop-bioskop Indonesia pada tanggal 11 maret 2020 kemarin. Bloodshot merupakan karakter vilian dari komik. Dahulu kala, Marine Ray Garrison (Vin Diesel) dan istrinya merupakan korban pembunuhan. 

Namun Ray kemudian dibangkitkan oleh tim rahasia ilmuwan. Kemampuan tubuhnya ditingkatkan dengan nanoteknologi yang mengubahnya menjadi manusia super, mesin pembunuh biotek. Saat Ray pertama kali berlatih dengan sesama prajurit super, dia tidak dapat mengingat apa pun dari kehidupan sebelumnya. 

Tetapi seiring waktu berjalan, ingatannya kembali datang. Salah satu ingatan yang datang yaitu pembunuhnya dan istrinya. Akhirnya Ray memutuskan keluar dari organisasi itu dan menemukan banyak konspirasi yang tidak dia tahu sebelumnya. 

Pemain
Selain Vin Diesel, pemain lain yang bergabung di antaranya Eiza Gonzalez, Sam Heughan, Toby Kebbell, Guy Pearce, Talulah Riley, Lamorne Morris, Jóhannes Haukur Jóhannesson, Siddharth Dhananjay, Alex Hernandez, Maarten Römer, Tamer Burjaq, dan Ryan Kruger. Bloodshot berada dalam arahan sutradara Dave Wilson serta penulis naskah Jeff Wadlow, Eric Heisserer, Jeff Wadlow, Kevin VanHook, Bob Layton, dan Don Perlin. Film ini berada dalam naungan studio produksi Columbia Pictures.(Tirto.id

social ads


Review
Dari sisi cerita sebenarnya bagus mengingat film ini adalah adaptasi dari komik populer tentang villain dengan banyak penggermar yang sudah lama menanti versi live actionya.

CGI dan aksinya juga tidak kalah menarik, detail nano botnya, adegan baku hantam dan tembak-tembakan enak dinikmati.

Kalau ada kekurangan dalam film ini adalah akting Vin Diesel yang tidak bisa saya bedakan ketika memerankan karakter Dominic Toretto di Franchise Fast Furious, kayaknya ia perlu mencoba peran yang berbeda secara ekstrim agar bisa keluar dari kesan Toretto disemua filmnya, ya misal coba film genre komedi.

itu dulu review film kita kali ini sobat campusnesia, punya pendapat yang berbeda? jangan lupa share di kolom komentar. Sampai jumpa.

penulis: Nandar

Sunday, March 29, 2020

Review Film Bad Boys: For Life Come Back yang Epik



Kpopuler.com - Tahun 2019 dan 2020 kita banyak disajikan film reboot atau sekuel dan prekuel dari judul-judul lawas yang terbukti laris di masanya. Strategi ini bukan tanpa maksud menurut penulis setidaknya ada 2 alasan, pertama teknologi sinematografi yang sudah mumpuni serta pasar yang lagi bagus-bagusnya untuk dunia film. Sebagai contoh di tanah air, jumlah penonton semakin banyak dan variasi filmnyapun semakin beragam seakan menjadi penanda penonton sudah siap naik kelas.

Judul film yang akan kita bahas yaitu Bad Boys III: For Life setelah penantian 17 tahun akhirnya muncul seri ke tiga Bad Boys franchise yang film pertamanya diproduksi pada tahun 1995 dilanjutkan seri ke dua pada tahun 2003.

Pemain
Masih dibintangi oleh Will Smith sebagai Detective Lieutenant Michael "Mike" Lowrey dan Martin Lawrence sebagai Detective Lieutenant Marcus Burnett. Selian mereka berdua nama-nama lain pun tak asing Vanessa Hudgens sebagai Maya “Lethal Gun” Dunsmore, Alexander Ludwig, Charles Melton sebagai Harry Doyle, Paola Núñez sebagai Rita, Kate del Castillo, Nicky Jam, Joe Pantoliano sebagai Captain Conrad Howard, Theresa Randle sebagai Theresa Burnett, Marcus' wife, Thomas Brag sebagai Jeffrey "Cake Boy", Jacob Scipio sebagai Armando Armas, Jamie Neumann, Massi Furlan sebagai Lee Taglin, DJ Khaled sebagai Manny the Butcher.

Dibangku sutradara untuk Bad Boys: For Life bukan lagi oleh  Michael Bay tetapi diganti sutradara debut yaitu  Adil El Arbi and Bilall Fallah tapi tenang adegan ledakan masih ada kok.

Jalan Cerita
Mike dan Marcus bukan lagi detektif muda, diceritakan bahkan marcus sudah menjadi seorang kakek dan menggendong cucu pertamnya. Ia ingin pensiun tetapi tidak dengan Mike.

Tiba-tiba seorang misterius mengendrai motor menembaki Mike di pinggir jalan dan menyusul berikutnya sang Kapten, Jaksa, Mantan DEA (semacam BNN) rentetan penembakan misterius ini membuat Mike dan Marcus harus kembali ke lapangan dengan tim khusus AMMO (semacam tim Jaguar) dan penyelidikan menuju ke masa lalu Mike. 

Ternyata ini terkait dendam masa lalu saat Mike masih menyamar masuk kartel untuk menangkap sang bandar, istrinya sang bandar menuntut balas setelah berhasil melarikan diri dari penjara.

Review
Secara keseluruhan sebagai film sekuel yang sudah lama dinanti bisa menjadi obat kangen, jalan cerita oke, chemistri antara Mike dan Marcus pun masih bagus dengan candaan khas mereka. Jangan kaget melihat Marcus atau Martin Lawrence yang tambah tambun.

Aksi lebih brutal hanya saja entah mengapa versi Michael Bay masih yang terbaik tentu saja dengan ciri khasnya ledakan dar-der-dor di sana-sini.

Secara keseluruhan oke untuk dinikmati dan pengobat kangen franchise Bad Boys dan rekomended untuk ditonton bersama keluarga. Bagi yang ketinggalan nonton di Bioskop tunggu saja di aplikasi seperti Netflix, sampai jumpa.

penulis: Nandar

Friday, March 13, 2020

Review dan Link Streaming Film Netflix Spencer Confidential




koreatainment.com -- Duet Duo Berg memang punya reputasi yang nagus dalam dunia film, setelah sebelumnya kita disajikan film aksi 22 Mile yang juga menggandeng aktor laga indonesia Iko Uwais, baru-baru ini mereka merilis sebuah film terbaru original untuk Netflix berjudul Spencer Confidential yang merupakan adaptasi dari tv series berjudul Wonderland and TV Series Spenser: For Hire oleh Ace Atkins dan Robert B. Parker.

Duet apik Mark Wahlberg sebagai aktor dan Peter Berg sebagai sutradara bisa juga sobat nikmati dalam film Patriot Daya, Lone Survivor, Deep Water Horison dan Mile 22.

Dalam film ini Mark Walhberg akan adu akting bersama Winston Duke, Alan Arkin, Iliza Shlesinger, Bokeem Woodbine, Marc Maron dan Austin Post.

Jalan Cerita
Dikisahkan Spenser adalah seorang mantan penjahat yang kemudian menjadi mantan detektif polisi. Ia kembali ke dunia kriminal Boston untuk mengungkap konspirasi pembuhan yang janggal.

Spenser ini awalnya lebih dikenal kerap membuat masalah daripada menyelesaikannya. Ia yang mendekam di penjara dan akhirnya ke luar dari sana, kemudian terikat untuk membantu pelatih tinju dan mentor lamanya bernama Henry.

Henry berlatih dengan seorang amatir yang jurang ajar dan kutidak percaya diri namun menjanjikan. Amatir itu bernama Hawk. Oleh Henry ia diyakinkan akan menjadi lawan yang lebih tangguh dari Spenser.

Suatu wakrtu dua mantan rekan Spenser terbunuh, ia merekut Hawk dan mantan pacarnya yang suka cemberut untuk membantunya menyelidiki dan membawa para pelakunya ke pengadilan. (Dailyasia.com)

Review
Jalan cerita menarik, bagaimanapun ini film adaptasi dari tv series setidaknya itu jaminan bahwa alur ceritanya bisa dinikmati karena sudah terbukti sukses sebagai series.

Aksi tidak terlalu berlebihan dan bumbu komedi yang porsinya cukup, akting Alan Arkin dan Iliza Shlesinger menambah seru film ini walau tidal banyak porsinya.

Secara keseluruhan menarik untuk ditonton, bagi yang penasaran kami kasih link stremingnya, tentu saja yang legal he he, di sini.

Itu dulu review film akhir pekan ini, punya kesan yang berbeda? Jangan lupa tinggalkan komen di bawah. Sampai jumpa.

Penulis: Nandar

Tuesday, March 10, 2020

Review Foxtrot Six Film Sci-fi Action Thriller Indonesia yang Futuristik Habis!




koreatainment.com - Ngomongin kualitas film Indonesia, beberapa tahun sepuluh tahun terakhir ini sudah mengalami perkembangan yang sangat signifikan, bukan hanya dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas. Beberapa film indonesia bisa diterima oleh masyarakat international dan membawa berkah bagi para pelaku industrinya, sebut saja alumni The Raid nama-nama Iko Uwais, Joe Taslim, Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman yang sering kita lihat akhir-akhir ini terlibat dalam film-film Hollywood.

Trailer FIlm Foxtrot Six

Demikian juga film yang akan kita bahas kali ini, dengan semangat yang sama sengaja diproduksi untuk kualitas dan pasar international, walau untuk ukuran Indonesia temanya bisa dibilang terlalu futuristik sesuatu yang baru. Judul filmnya Foxtrot Six debut penyatradaraan Randy Korompis dengan naskah yang juga ditulis olehnya. Jajaran produser Mario Kassar, Randy Korompis, Guillaume Catala, Henry Djunaedi, Wanyi Hindrawan Pratiknyo dan Andreas Ian Tika membawa embel-embel produser hollywod film Terminator 2: Judgment Day dan Manoj Punjabi dibawah naungan rumah produksi MD Entertainment dan Rapid Eye Pictures. 


Pemeran
Tak tanggung-tanggung dengan buget yang kabarnya hingga 70 milyar, film dengan latar Indonesia 2031 ini dibintangi nama-nama besar aktor dan aktris di tanah air. Diantaranya Oka Antara sebagai Angga, Verdi Solaiman sebagai Oggi, Chicco Jerikho sebagai Spec, Rio Dewanto sebagai Bara, Arifin, Putra sebagai Tino, Mike Lewis sebagai Ethan, Miller Khan sebagai Indra, Edward Akbar sebagai Wisnu, Julie Estelle sebagai Sari Nirmala, Norman R. Akyuwen sebagai Aula, Cok Simbara sebagai Soeganda, Godfred Orindeod sebagai Gecko, Willem Bevers sebagai Presiden Barona, Aurélie Moeremans sebagai Sersan Raya, Ario Prabowo sebagai Hengky.

Jalan Cerita
Di masa depan distopia futuristik yang tidak jauh, perubahan iklim global telah membuat ekonomi dunia kacau. Hampir seluruh negara di Bumi mengalami kekacauan, tidak hanya negara-negara Eropa dan Amerika, Indonesia pun terkena imbasnya. Kekacauan ekonomi tersebut membuat bahan pangan semakin susah didapatkan karena harga yang tinggi dan makanan dianggap sebagai komoditas yang sangat berharga. Adanya krisis ini menyebabkan maraknya kriminal dan gerakan pemberontakan terhadap pemerintahan Presiden Barona (Willem Bevers) dari golongan rakyat kecil. 

Parlemen dan Presiden Indonesia ada dalam cengkeraman partai politik korup dan jahat bernama Piranas yang membuat keadaan makin tidak terkendali. Piranas lewat elite-elite oligarkisnya berusaha memanfaatkan keadaan global yang sedang memanas dan kacau tersebut demi keuntungan politik mereka dan memonopoli distribusi pangan di Indonesia.

Seorang eks pasukan komando marinir bernama Angga Saputra (Oka Antara) yang kini juga menjadi anggota parlemen di Piranas ditugaskan untuk menjaga moral dan kepatuhan rakyat Indonesia. Karena pengalaman militernya, Angga ditugaskan Piranas untuk menyusup ke kelompok pemberontak bawah tanah yang menjuluki diri mereka sebagai Reform. Saat bertugas, 




Angga tiba-tiba disergap dan ditawan oleh kelompok Reform. Ketika ditawan, Angga bertemu kembali dengan Sari Nirmala (Julie Estelle), tunangannya yang dikiranya sudah meninggal namun kini tergabung dalam Reform. Angga akhirnya mengetahui bahwa Piranas telah membohongi dan memanipulasi rakyat lewat cara-cara kotor, mengekspor bahan makanan ke luar negeri demi keuntungan sepihak dan mengorbankan kesejahteraan rakyat. Ketika markas Reform diserbu tentara bayaran Piranas yang dipimpin pembunuh misterius yang berteknologi tinggi (Godfred Orindeod), Angga memilih untuk melarikan diri dan menyelamatkan Sari beserta orang-orang lainnya. Kini diburu oleh tentara bayaran Piranas sebagai pengkhianat, 

Angga kembali menjalin hubungan dengan Sari dan mengetahui bahwa ternyata Angga mempunyai seorang putri dari Sari. Demi melindungi Sari dan putrinya, Angga mengumpulkan empat mantan rekan tim komando lamanya yaitu Oggi (Verdi Solaiman), Bara (Rio Dewanto), Ethan (Mike Lewis), Tino (Arifin Putra), ditambah seorang pemburu misterius bernama Spec (Chicco Jerikho). Mereka berenam bekerja sama untuk membongkar rencana jahat kelompok Piranas yang berusaha mengendalikan rakyat Indonesia dengan kemiskinan dan kelaparan. (Wikipedia)

Review
Sebuah tema baaru di film indonesia, walau kalau dilihat dari kategori film aksi The Raid, The Night Come for Us atau Headshoot masih lebih bagus dari sisi aksi, tapi tenang saja koreografinya tetap menjanjikan untuk ditonton.

Menggunakan bahasa Inggris sepanjang film karena memang direncanakan akan tayang untuk pasar global, itu sebabnya hingga setahun sejak penayangan di bioskop indonesa yaitu 21 Februari 2019 kita belum bisa menikmatinya di aplikasi video on demand atau televisi nasional. 

Dan alasan review ini ditulis sekarang, karena berbarengan dengan rilis secara internasional dari berbagai poster yang berseliweran di Twitter akan rilis di Amerika tanggal 14 April 2020 dan ada pula poster versi Korea dan Jepang, keren. 




Dengan budget yang besar, rumornya 70 milyar produser dan tim CGI dari Hollywood efek-efek visual yang disajikan tidak terlalu kasar. Sinematografi Ical Tanjung juga cukup enak dinikmati, hanya saja kadang beberapa transisi adegan ujuk-ujuk saja dan kurang greget.

Hal yang mencuri perhatian saya sejak awal adalah koregrafi pertarungannya, bagaimanapun ini adalah film aksi tentu point koreo pertarungan salah satu kunci. Signatur perkelahiannya familiar banget dan benar saja di credit title saya menemukan tim koreografi by Uwais Team, iya tim koreo Iko Uwais jadi wajar jika pergerakan-pergerakan yang ditampilkan tidak asing dan tetap asyik dinikmati dengan pengalaman mereka di 22 Miles, Wu Assasin, Headshoot dan Hit & Run.

Secara keseluruhan film ini bagus dan potensial mendobrak tema film laga di Indonesia, semoga ada sekuelnya atau bisa juga prekuel yang menceritakan masa-masa team six ini saat masih bersama menjadi tentara khusus karena capaian jumlah penontonnya cukup bagus 557 ribu selama tayang di bioskop indonesia februari tahun 2019 lalu.

Kesimpulan oke untuk ditonton, bagi kamu yang ketinggalan nonton di Bioskop tunggu saja rilis di aplikasi video on demand atau tv nasional ya. Nanti kita update kalau sudah ada infonya. Semoga bermanfaat sampai jumpa.

penulis: Nandar

Sunday, March 8, 2020

Review Film Ashfall, Armageddon ala Korea



koreatainment.com - Dari sekian banyak film, genre Disaster memang membawa ketegangan tersendiri walau tanpa jump scare ala film horor. Contoh film dalam genre Disaster yang terkenal misalnya Armageddon yang rilis tahun 1998 dibintangi Bruce Willis dan Ben Affleck, atau film 2012 yang tak kalah heboh kala itu.

Kali ini film yang akan kita bahas berjudul Ashfall, film laga disaster dari korea selatan arahan sutradara Kim Byung-seo. Tak tanggung-tanggung dijajaran cast nama-nama terkenal ikut ambil bagian dalam film yang tayang di Indonesia 8 Januari 2020 kemarin. Sebut saja Lee Byung Hun, Ma Dong Seok alias Don Lee, Ha Jung Woo, Bae Suzy, dan Jeon Hye Jin.

Jalan Cerita
Bencana mengguncang Korea secara tak terduga. Ketika Baekdu - gunung tertinggi di Korea meletus dan menyemburkan abu ke atmosfer. Petaka besar kini mengancam Seoul (Korea Selatan) maupun Pyongyang (Korea Utara). Untuk menghadapi bencana ini pakar peledak Korea Selatan (Ha Jung Woo) harus bekerja sama dengan pejabat khusus Korea Utara (Lee Byung Hun) serta pakar geologi nomor satu (Ma Dong Seok) untuk menghentikan bencana dahsyat yang dapat menyebabkan Korea menghilang dari peta dunia untuk selamanya.


Review
Ceritanya simpel, mengebom sisi gunung agar lavanya bocor sebelum erupsi selanjutnya yang bisa memicu gempa dan tusnami lebih dahsyat. CGI yang ditampilkan rapi sekali, wajar film ini adalah garapan  Dexter Studios yang telah sukses menghadirkan kisah epik Along With The Gods.

Ending cerita mengingatkan saya pada judul film yang saya sebut di awal yaitu Armageddon, misinya sama-sama meledakkan bom agar bumi selamat. Sayangnya harus dipicu secara manual karena berbagai sebab, dan iya, kamu harus merelakan salah satu pemera utamanya mengorbankan diri agar yang lain selamat.

Bicara Disaster Movie, indonesia sebenarnya juga punya, film berjudul Bangkit yang rilis tahun 2016 dan dibintangi Vino G Bastian, bercerita banjir bandang yang melanda Jakarta. Walau dari sisi CGI masih kalah jauh tetapi setidaknya kita sudah punya film lokal dengan genre disaster.

Secara keseluruhan menarik untuk ditonton, bagi yang melewatkan masa tayang di bioskop tenang, film Ashfall sudah bisa dinikmati di Google Play Movie kamu bisa menyewanya secara online. Skore 7.5/10 selamat menonton.

penulis: Nandar

Friday, February 28, 2020

Review dan Link Streaming Film The Host



Kpopuler.com - Satu lagi film apik garapan sutradara Bong Joon-ho yang baru saja memenangkan piala Oscar dan Golden Globe dengan film Parasitenya. Film ini berjudul The Host rilis pada 27 Juli 2006.

Dibintangi aktor Song Kang-ho yang kalau kalian perhatikan adalah aktor langganan film-film garapan Bong Joon Ho, ada juga Byun Hee-bong, Park Hae-il, Bae Doona dan Go Ah-sung. Sedangkan cerita ditulis oleh Baek Chul-hyun dan Bong Joon-ho. Film ini diproduseri oleh Choi Yong-bae dan rumah produksi Chungeorahm Film dan Sego Entertainment.

Berdurasi 119 menit dengan biaya produksi ₩11.8 miliar atau sekitar US$11 juta berhasil mengeruk Pendapatan kotor sebesar US$89,4 juta berstatus film terlaris sepanjang masa di korea pada masanya.

ads

Jalan Cerita
The Host adalah film monster yang menceritakan tentang perjuangan sebuah keluarga yang berusaha menyelamatkan anggota termuda keluarga mereka dari moster yang tiba-tiba muncul di daerah mereka.
Seorang pria berusia 60-an tahun bernama Park Hee-bong memiliki sebuah kedai makanan kecil di tepi Sungai Han. Dia hidup bersama kedua putra, satu putri, dan satu cucu perempuan. Suatu hari, sesosok monster tiba-tiba muncul dari kedalaman Sungai Han dan membuat kepanikan. Cucu perempuan Hee-bong yang bernama Hyu-seo dibawa oleh monster itu dan menghilang. 

Semua anggota keluarganya sangat berduka karena kehilangan seseorang yang sangat dekat dengan mereka. Namun, ketika mengetahui bahwa Hyu-seo ternyata masih hidup, mereka kemudian melakukan apapun yang bisa diperbuat untuk menyelamatkannya. 

Review
Walau diproduksi pada tahun 2006 tetapi secara kualitas CGI sudah luar biasa pada masanya sebagai film yang mengangkat tema Monster. Sepanjang film kita akan disuguhkan ketegangan dan kegeraman dari akting para aktor dan alur ceritanya.

Kamu bisa menikmatinya sebagai film drama science fiction yang menegangkan atau kalau mau lebih jeli tentu saja bisa mencari makna tersembunyi yang coba disampaikan oleh sutradara Bong Joon Ho layaknya dalam film Parasite.

Rekomended untuk ditonton, dan bisa kamu tonton streaming secara legal di Netflix di sini.

penulis: Ika Shin Hye
editor: Nandar

Monday, February 10, 2020

Review Film The Bad Guys: Reign of Chaos, Dead Squad ala Korea



Kpopuler.com - Satu lagi film bagus dari Ma Dong Seok di tahun 2019, kali ini ceritanya sesuai judul adalah tim pemburu penjahat yang terdiri dari para penjahat, hah? gimana? iya betul semacam Dead Squad nya DC. 

Rilis di Indonesia 17 Oktober 2019, digarap oleh Sutradara Son Yong-Ho yang juga menyutradarai film The Deal 2019. Jajaran aktor selain Ma Dong Seok yang berperan sebagi Park Woong-Cheol ada juga Kim Sang-Joong berperan sbg Oh Goo-Tak, Kim A-Joong berperan sbg Kwak No-Soon, Chang Ki-Yong berperan sbg Ko Yoo-Sung dan Gang Ye-Won berperan sbg Yoo Mi-Young.

ads



Jalan Cerita
Kepala 'Unit Kejahatan Khusus', Oh Gu-tak (KIM Sang-joong) mencari Park Woong-chul (Don LEE) si mantan gangster yang pernah bekerja sama dengannya, dan merekrut seorang penipu Kwak No -Soon (KIM A-joong), dan seorang polisi yang dihukum Ko Yoo-sung (JANG Ki-yong) menjadi tim baru. Dengan semangat baru 'BAD GUYS' telah menjadi lebih kuat dan lebih tangguh. Ketika mereka menggali lebih dalam kasus ini, mereka merasakan bahwa organisasi kejahatan yang jauh lebih besar berada di balik itu semua dan mereka mulai berburu para penjahat.

Review
Jalan cerita bisa dinikmati, sisi aksi natural dan enak dilihat, ada satu yang mencuri perhatian anak buah Ma Dong Seok yang ahli bela diri dengan kaki atau tendangan. mengingatkan saya pada film Wong Fei Hung. 

Ada pula sentuhan komedi, dan yang lebih menarik lagi penjahat utama di akhir film akan melarikan diri, karena memang film ini adalah spin off untuk serial yang akan tayang di tv nanti. Skor 7,5/10. Bagi yang kelewatan nonton di bioskop bisa nonton di Google Play Movie.

penulis: Nandar 

Wednesday, February 5, 2020

Review Film War of The Arrows, Sniper era Kerajaan Korea



Kpopuler.com -- Anyongaseo, sobat kpopuler, kita kembali di kolom review film korea. Kali ini film yang akan kita review memang sudah lama tayangnya yaitu tahun 2012 yang lalu, saya sendiri penasaran untuk menonton full di aplikasi streaming legal setelah melihat cuplikan final fightnya di youtube. Filmnya berjudul War of The Arrows, jika kamu penyuka film aksi war dan sniper misalnya American Sniper, Shooter, Franchise Sniper, The Sniper, Fury dll saya yakin bakal suka juga dengan film yang satu ini.

Di bangku sutradara dan penulis skenario ada oleh Kim Han-min, dan jajaran pemeran Park Hae-il, Moon Chae-won , Ryu Seung-ryong. Film War of The Arrows ditayangkan di korea selatan pada 1 Agustus 2011 dengan durasi 122 menit distribusi oleh Lotte Entertaiment sukses besar dengan perolehan penonton 7.48 juta, sehingga menempatkan film ini menjadi film terlaris di Korea Selatan sepanajang tahun 2011 setelah Sunny. Memenangi penghargaan dalam 48th Grand Bell Awards dan 32nd Blue Dragon Film Awards, di antaranya untuk kategori Aktor Terbaik untuk Park, Aktor Pendukung Terbaik untuk Ryu, dan Aktris Pendatang Baru untuk Moon.

ads



Jalan Cerita
Seorang pemanah ulung meninggal saat menyelamatkan nyawa putra-putrinya ketika kediaman mereka diserbu. Tiga belas tahun pun berlalu, dua anak tersebut, Nam-Yi dan Ja-In, tumbuh dewasa dengan kemampuan bela diri yang diwarisi dari ayah mereka.

Ketika Ja-In dilamar oleh seorang pria, pasukan kerajaan Qing tiba-tiba menyerang dan melarikan wanita malang tersebut.Sebagai kakak, Nam-Yi tak mau tinggal diam. Dia lalu memimpin pemberontakan melawan tirani sekaligus menjadi ajang pertarungan hidup dan mati dengan Jyu Shin-Ta dan kawanan tak berperikemanusiaan menggunakan busur dan panah.

Salah satu nilai positif dari film ini menurut saya selain jalan cerita, sinematografi ada latar belakang film yaitu sejarah kependudukan Manchu china di ranah korea tahun 1600-an. Pendekatan yang jarang digunakan dalam film bertema perang baik modern maupun kolosal jaman kerjaan. Umumnya kita menyaksikan tema sniper dengan mengguanakn senjata api entah era perang maupun modern, atau film laga perang kerajaan dengan kungfu dan pedang, di film ini sesuai judulnya yang ditonjolkan adalah perang menggunakan panah, berbeda, unik dan menarik sekali.

Itu tadi review film War of The Arrows Kesimpulan rekomended untuk ditonton walau sudah terbilang lawas, skore 7,5/10. Selamat menonton jangan lupa tinggalkan kesanmu terhadap film ini di kolom komentar, sampai jumpa.

penulis: Nandar 

Daftar Aktor Korea Selatan yang Sukses Go International




Kpopuler.com -- Berikut kami hadirkan 5 aktor Korea Selatan yang pernah dan akan membintangi film Hollywood.



1. Ma Dong Seok



Aktor Korea Selatan dengan nama inggris Don Lee, kelahiran 1971 ini telah memulai karir aktingnya sejak tahun 2005 dan sudah banyak memainkan berbagai genre film dan sejumlah drama Korea. Beberapa film terbaik yang pernah dibintangi Ma Dongseok, seperti Train to Busan (2016), The Outlaws (2017), Unstoppable (2018), dan The Gangster, The Cops, The Devil (2019) yang merupakan salah satu film Korea yang dihadirkan di festival film Cannes ke-71.
Dalam gelaran San Diego Comic Con, diumumkan bahwa Ma Dong Seok akan bermain dalam film milik Marvel, 'The Eternals'. Ia akan beradu akting dengan Angelina Jolie, Richard Madden, Kumail Nanjiani, Lauren Ridloff, Salma Hayek dan lain-lain. Ma Dong Seok akan berperan sebagai Gilgamesh, dan film ini rencananya akan dirilis pada 6 November 2020.


ads



2. Lee Joon Gi




Lee Joon Gi merupakan aktor Korea Selatan yang telah membintangi sejumlah drama populer dan beberapa film, memulai karirnya sejak tahun 2004. Pada 2017 lalu, Joon Gi memulai debut film hollywood dalam film Resident Evil: The Final Chapter. Joon Gi berperan sebagai Commander Lee dari Umbrella Corporation, ia beradu akting dengan aktris Milla Jovovich. 


3. Rain



Jung Ji Hoon atau yang lebih dikenal dengan Rain merupakan salah satu aktor multi talent yang tidak hanya berakting namun juga pandai menyanyi dan menari. Rain telah memulai karir aktingnya sejak 2003 dan pernah membintangi salah satu drama populer Full House (2004). Rain telah dua kali bermain dalam film Hollywood yaitu Speed Racer (2008) dan Ninja Assassin (2009) sebagai Raizo. 


4. Lee Byung Hun



Lee Byung Hun, juga merupakan aktor Korea Selatan yang telah berkarir sejak tahun 1991 dan telah membintangi banyak film dan drama serta memiliki cukup banyak penghargaan karena aktingnya. Aktor kelahiran 1970 ini memulai film Hollywood pertama yaitu G.I Joe: The Rise of Cobra (2009) sebagai Strom Shadow. Byung Hun juga masih memerankan karakter yang sama dalam sekuelnya, G.I Joe: Retaliation (2013).


5. Choi Min Sik



Salah satu aktor senior Korea Selatan kelahiran 1962 yang telah memulai karirnya pada tahun 1989. Choi Min Sik telah membintangi banyak film, beberapa filmnya yaitu Oldboy (2003), I Saw The Devil (2010) dan Roarring Currents (2015). Pada 2014 ia bermain dalam film Lucy garapan Luc Besson, berperan sebagai karakter villain bernama Mr. Jang.

Monday, February 3, 2020

Review FIlm The Gangster, The Cop, The Devil 2019



Kpopuler.com -- Apa jadinya jika seorang Gangster bekerjasama dengan Polisi untuk memecahkan kasus pembunuhan berantai dengan korban penuh luka tusuk? premis yang sederhana dan menarik karena kontradiksi yang dibangun antara hitam-putih baik-buruk peran preman dan polisi.

Film The Gangster, The Cop, The Devil adalah salah satu dari sekian banyak film aksi terbaik Ma Dong Seok rilis di indonesia 23 Mei 2019 dengan Sutradara Won-Tae Lee, dalam film ini Don Lee beradu akting dengan Kim Mu‑yeol dan Kim Sung‑kyu.

ads

Jalan Cerita
Jadi ketua geng paling seram dan ditakuti, ternyata tidak membuat Jang Dong-su (Don Lee) selalu jadi yang pertama. Ia memang punya anak buah yang loyal, namun ia bisa saja kehilangan nyawa ketika diserang sesosok misterius.

Berita kalahnya Jang Dong-su menyebar. Sebagai ketua geng harga dirinya hancur. Ia mulai khawatir jika ini bisa dimanfaatkan oleh para kompetitornya. Satu-satunya cara memulihkan nama baiknya adalah dengan menemukan sang pelaku dan membalaskan dendam untuk mengembalikan harga dirinya.

Sial, bagi Jang Dong-su ia harus bekerjasama dengan Detektif Jung Tae-seok (Kim Moo-yeol). Dua latar belakang yang berbeda. Satu kriminal, dan satunya lagi adalah seorang polisi harus bahu membahu mencari sosok misterius.

Berkat bantuan sang detektif, pelan tapi pasti identitas sosok yang menyerang Jang Dong-su menemukan titik terang. Ternyata ia adalah pembunuh berantai yang selalu meninggalkan repihan-repihan jejak yang sulit untuk ditelusuri.

Berbagai investigasi pun dikerahkan hasilnya nihil. Baik pihak kepolisian dan ketua geng padahal punya misi yang sama. Siapa sebenarnya sosok misterius sang pembunuh berantai ini. 

Walau terkesan tidak fokus karena melibatkan 4 elemen konflik yaitu antar geng, geng dengan polisi dan tambahan pembunuh berantai, film ini tetap asyik di ikuti. Kita tahu Don Lee spesialis film aksi dengan gaya bertarung jalanan yang lebih realistis ditambah alur thriller yang membuat mencekam. Film ini juga lolos seleksi tayang di Festival De Cannes. 

Layak untuk ditonton, berhubung sudah tidak beredar di bioskop, sobat Kpopuler.com bisa menikmatinya di aplikasi video on demand Viu. Skore 7,5/10 selamat menonton, sampai jumpa.

penulis: Nandar 

Sunday, February 2, 2020

Kabar Gembira, Film Miracle in Cell No. 7 akan Dibuat Versi Indonesia



Kpopuler.com -- Kesuksesan film korea Miracle in Cell No. 7 yang rilis tahun 2013 membuat rumah produksi indonesia Falcon Pictures ingin mengadaptasi versi Indonesia yang kabarnya akan tayang tahun 2020 ini. Sederet aktor ternama ada dalam laman wikipedia bahasa indonesia sebagai pemeran film yang berkisah drama ayah dan anak ini, diantaranya Vino G. Bastian, Indro Warkop, Tora Sudiro, Bryan Domani, Indra Jegel, Muhammad Rizki Rakelna dan Graciella Abigail. Untuk posisi sutradara ada Hanung Bramantyo.

Kami kutip dari lama Kompas.com, Dalam video yang diunggah di akun Instagram @falconpictures_ itu terlihat Vino, Tora Sudiro, Bryan Domani, Gabrielle Abigail dan yang lainnya terlihat mengenakan pakaian tahanan.  Kocaknya lagi, saat semua orang serius bermain Tik Tok, aksi kocak Vino yang berbeda justru membuat penggemar semakin gemas. " Miracle in Cell No.7 Coming Soon 2020," tulis akun @falconpictures_ seperti dikutip Kompas.com, Kamis (30/1/2020).

ads



"Kalian pasti sudah tahu film yang terkenal dan berasal dari Korea, yap Miracle in Cell No.7 akan segera di remake oleh @falconpictures_Hemm, kira-kira siapakah yang paling cocok berperan di film #MiracleInCellNo7 ini?," tulis @falconpictures_ 21 Maret 2019.

Dalam versi koreanya, film Miracle in Cell No. 7 dibintangi oleh Ryu Seung-ryong sebagai Lee Yong-gu, Kal So-won sebagai Ye-sung, Park Shin-hye sebagai Ye-sung dewasa, Jung Jin-young sebagai, Jang Min-hwan, Oh Dal-su sebagai So Yang-ho, Park Won-sang sebagai Choi Chun-ho, Kim Jung-tae sebagai Kang Man-beom, Jung Man-shik sebagai Shin Bong-shik, Kim Gi-cheon sebagai Tetua Seo. Untuk sutradara ada  Lee Hwan-kyung dan skenario di tulis oleh  Lee Hwan-kyung , Yu Young-a , Kim Hwang-sung dan Kim Young-seok.

Sebelum versi Indonesia tayang, ada baiknya nonton dulu versi koreanya, Siapkan tisu ya he he .Buat kami yang penasaran jalan ceritanya, bisa baca sinopsisnya di sini Sinopsis Film Miracle in Cell No.7.

penulis: Nandar
sumber: Kompas.com, Tagar.id, Wikipedia.org
foto: Tagar.id


Review dan Link Streaming FIlm Okja



Kpopuler.com - Jika kamu suka film Parasite yang memenangkan 4 piala Oscar dan Golden Globe, maka jangan lewatkan film Bong Joon Ho yang berjudul Okja. Bagian dari deretan film original Netflix yang tayang pada 19 Mei 2017.

Dibangku Sutradara ada Bong Joon-ho dan sekenarion film ini ditulis oleh Bong Joon-ho dan Jon Ronson. Jajaran Pemeran tidak tanggung-tanggung ada Ahn Seo-hyun, Tilda Swinton, Paul Dano, Jake Gyllenhaal, Byun Hee-boong, Steven Yeun, Masuk kategori Genre Drama, Adventure dengan total Durasi 120 menit.


ads

Jalan Cerita
Film Okja bercerita tentang babi transgenik karya sebuah perusahaan multinasional, Mirando. Mirando mempromosikannya sebagai babi organik yang nantinya dibesarkan 26 petani di dunia selama 10 tahun. Perusahaan ini diketuai oleh Nancy Mirando (Tilda Swinton)  yang  mengembangkan teknologi dalam peranakan babi untuk mengembangbiakkan babi menjadi raksasa, untuk memenuhi permintaan daging di dunia. Babi ini dikonteskan, babi terbaik akan diterbangkan ke New York untuk dipamerkan. 

Peranakan babi ini disebar di banyak negara, salah satunya adalah di Korea Selatan. Bukan di kota besar, babi yang jadi eksperimen ini ditempatkan di dekat gunung, tepatnya di rumah seorang kakek yang tinggal bersama cucunya, Mija (Ahn Seo-hyun). Mija sangat dekat dengan dengan babi yang ia besarkan sejak kecil, yang diberi nama Okja.

Setelah 10 tahun akhirnya babi-babi transgenik ini kembali diambil oleh Mirando. Okja menjadi babi pemenang dan diambil paksa dari Mija. Tak tinggal diam, Mija mengejarnya. Namun menjadi perjalanan tak mudah bagi Mija untuk membebaskan Okja, dan diperjalannannya ia mendapat bantuan juga hambatan dari beberapa orang ALF (Animal Liberation Front) yang dipimpin Jay (Paul Dano). Film ini juga menunjukkan sisi peternakan moder namun penuh dengan kekejaman Mirando yang mengesampingkan kesejahteraan hewan dalam scene yang menampilkan rumah potong hewan. Namun kekejaman dan kebohongan yang dibuat Mirando ke publik terungkap. Akhir cerita Mija bisa kembali ke daerah asalnya bersama Okja.

Review
Secara keseluruhan petualangan Mija (Ahn Seo-hyun) yang berusaha menyelamatkan babi peliharaan yang sudah dianggap sahabat sangat seru. Dengan akting dari pemeran lain yang tak diragukan lagi seperti Tilda Swinton.

Efek CGI smooth tentu saja jauh lebih baik dibanding dengan film The Host 2006 garapan sutradara yang sama yang menghadirkan tokoh CGI berupa Monster. Rekomended untuk ditonton bersama keluarga dan agar kamu tahu film Bon Joon Ho selain Parasite.

Link Streaming Legal via Netflix di sini.

penulis: Ika Shin Hye
editor: Nandar


Friday, January 31, 2020

Daftar Bioskop di Kota Semarang



Kpopuler.com -- Yuk nonton sobat untuk mencari hiburan dan relaksasi, bagi yang di semarang berikut kami hadirkan daftar bioskop yang bisa kamu datangi, baik sendiri maupun rame-rame. Apa saja dan di mana saja? yuk simak satu-persatu.

ads


1. E Plaza Cinema Semarang

alamat:
Ruko Gajah Mada Plaza Lantai 2 No.B29
Simpang Lima, Semarang 50249. 
Telp. 0248452293


2. Cinemaxx Java Supermall Semarang

alamat:
Jl. Letjen MT. Hryono No.992-994 
Lamper Kidul, Semarang Selatan, 
Kota Semarang - Jawa Tengah . 
Telp. 024-8410011


3. Citra XXI Mall Citraland Semarang

alamat:
CITRALAND MALL. 
Jl. Simpang Lima 1. Semarang. 
Telp. (024) 841 5971


4. DP MALL XXI Semarang

alamat:
DP Mall Lt.2. Jln. Pemuda No. 150. Sekayu, 
Semarang Tengah. Kota Semarang 50132. 
Telp. (024) 86400021


5. PARAGON XXI Semarang

alamat:
PARAGON CITY Lantai 3 & 4
Jl. Pemuda No. 119. Semarang
Telp. (024) 865 791 21


6. Transmart Setiabudi XXI Semarang

alamat:
Mall Transmart Lt.1. 
Jln. Setiabudi, Srondol. Banyumanik, Semarang. 
Telp. (024) 76404121

7. CENTRAL CITY XXI

Alamat:
Central City Mall Lt. Dasar.
Jln. Brigjen Sudhiarto KM 11
Penggaron Kidul, Pedurungan
Kota Semarang, Jawa Tengah 50194
Telp. (024) 76413421


8. TRANSMART MAJAPAHIT XXI

Alamat:
Transmart Majapahit Lt. 5
Jln. Brigjen Sudiarto No. 761
Plamongan Sari, Kota Semarang 
Jawa Tengah 50194

Telp. (024) 86005268


Sumber: Direktori Tembalang all about Tembalang Semarang, Info Warung Makan, Masjid, Bengkel, Foto Copy, Pengiriman Paket, Laundry, Percetakan dll.

Drama

Film

K-pop