Koreatainment.com: Film
Showing posts with label Film. Show all posts
Showing posts with label Film. Show all posts

Friday, May 22, 2020

Review Film Perang Korea “The Battle: Roar to Victory” 2019



koreatainment.com – Membaca kisah sejarah perjuangan sebuah negara selalu menarik dan banyak pelajaran yang bisa diambil, paling tidak tentang semangat patriotisme. Apalagi jika lembaran sejarah itu disajikan dalam bentuk sinematografi. Terlepas dari sudut pandang benar dan salah, dan dramatisasi kita jadi bisa belajar tentang sejarah sebuah negara dengan cara yang asyik.


Genre film perang atau War Movie seperti Saving Private Ryan tayang tahun  1998 besutan Steven Spielberg, Pearl Harbor tahun 2001 yang disutradari oleh Michael Bay, film Dunkirk tahun 2017 yang disutradarai Christopher Nolan, dan yang terbaru 1917 yang rilis tahun 2019 karya Sam Mendes.

Kali ini kita akan review salah satu film perang juga yang diangkat dari sejarah perjuangan rakyat Korea Selatan semasa masa pendudukan jepang  tahun 1920. Judul filmnya The Battle: Roar to Victory versi Hangul: 봉오동 전투; Hanja: 鳳梧洞戰鬪(凤梧洞战斗)rilis 7 Agustus 2019 berurasi 134 menit, emngambil setting Pertempuran Fengwudong atau Pertempuran Bongo-dong.

Pemeran
Sederet aktor ternama ikut ambil bagian dalam film yang disutradarai oleh Won Shin-yun, sebut saja  Yoo Hae-jin yang kita kenal dalam film A Taxi Driver  dan Woochi berperan sebagai Hwang Hae-cheol pemimpin gerilyawan korea. 

Jo Woo-jin yang kita kenal di drama Pegasus Market dan Sky Castel di film ini ia berperan sebagai Byeong-gu, penembak jitu dalam pasukan gerilyawan yang dipimpin Hwang Hae Cheol.

Ryu Jun-yeol wajahnya familiar sebagai salah satu aktor dalam drama korea Replay 1988, kali ini ia berperan sebagai Jang-ha, seorang kapten pasukan perjuangan korea.

Kazuki Kitamura orang indonesia pasti pernah lihat aktor satu ini dalam film Killers tahun 2014 kolaborasi Indonesia-Jepang yang disutradari oleh The Mo Brothers.  Dalam film The Battle: Roar to Victory ia berperan sebagai Letnan satu Jepang.

Hiroyuki Ikeuchi sebagai Jenderal Jepang, penggemar film donnie yen pasti tidak asing karena Hitoyuki Ikeuchi  menjadi musuh Ip Man pertama. Dan Go Min-si sebagai Narator.

Jalan Cerita
Pada tahun 1920, saat Korea berada di bawah kekuasaan Jepang, pasukan berpedang Korea merdeka Hwang Hae-cheol (Yoo Hae-jin) dan bawahannya seorang penembak jitu Byeong-gu (Jo Woo-jin) melakukan operasi untuk memberikan dana kepada Pemerintah Sementara Korea di Shanghai. 

Selama operasi, Hwang Hae-chul bertemu kembali dengan Jang-ha (Ryu Jun-yeol), seorang komandan pasukan muda yang memiliki misi bunuh diri untuk memancing pasukan Jepang yang dipimpin oleh seorang jenderal (Hiroyuki Ikeuchi) dan letnan satu (Kazuki Kitamura) menuju ke Bongo-dong.


Review
Adegan dibuka dengan masa muda Hwang Hae-cheol, adiknya menjadi korban sebuah granat pasukan jepang. Sejak saat itu ia mendidikasikan hidupnya berjuang dengan sekelompok kecil gerilyawan korea melawan pasukan jepang.

Yang menarik dari film bagaimana event dalam sebuah penggalan sejarah dapat disajikan dengan sangat baik. Pesannya tersampaikan tentang nasionalisme, memperjuangkan kemerdekaan dan semangat dalam perjuangan. Secara capaian box office juga bagus dengan meraih 3 juta penonton.

Sisi sinematografi sudah tidak diragukan lagi, celah pertarungan dan adegan laga juga berhasil disajikan dalam sangat baik. Isi yang kadang “cringe” dalam beberapa film, karena memang memvisualisasikan adegan pertempuran, desing peluru, ledakan meriam bukanlah hal yang mudah. Jika gagal maka akan terlihat amatiran, tapi karena ini film korea hal tersebut bisa kita hindari tersaji dalam film. 

Surprise ada aktris favorit saya yaitu Choi Yu-hwa, sejak penampilan di drama korea Life 2018 jadi penasaran saja dengan akting-aktingnya, sayangnya penampilannya dalam film The Battle: Roar to Victory minim sekali dialog, ia berperan sebagai salah satu gerilyawan wanita. Rekomended buat tontonan saat libur lebaran, selamat menonton guys.

Penulis: Nandar
Baca artikel review film lainnya di sini.

Wednesday, May 13, 2020

Pembahasan Trailer Film Song Joong Ki Terbaru Space Sweepers 2020



koreatainment.com - Sebuah teaser trailer film terbaru Song Joong Ki yang akan tayang musim panas 2020 ini. Judulnya Space Sweepers (Korean: 승리호; RR: Seungriho; lit. Spaceship Victory) yang juga akan dibintangi Kim Tae-ri, Jin Seon-kyu dan Yoo Hae-jin.

Trailer Film Space Sweepers 

Di bangku sutradara ada Jo Sung-hee, untuk naskah ditulis oleh Yoon Seung-min, Yoo-kang Seo-ae dan Jo Sung-hee. Diproduksi oleh Bidangil Pictures, Dexter Studios dengan Budget ₩26 billion atau sekitar US$21.2 juta.

Pemain
Song Joong-ki akab berperan sebagai Tae-ho, Kim Tae-ri sebagai Captain Jang, Jin Seon-kyu sebagai Tiger Park, Yoo Hae-jin sebagai a robot dan Richard Armitage.

Film ini mengambil latar waktu tahun 2092 sehingga akan membahas robot yang merupakan senjata pemusnah massal. Space Sweepers merupakan film kolaborasi ke-2 Song Joong Ki dengan sutradara Jo Sung Hee setelah film A Werewolf Boy. 

Song Joong Ki akan berperan sebagai Tae Ho, pria pembuat onar yang tinggal di Space Sweepers. Space Sweepers merupakan film berlatar 2092 yang bercerita tentang para kru pesawat luar angkasa pengumpul rongsokan yang disebut The Victory. Mereka menemukan robot humanoid bernama Dorothy yang dikenal sebagai senjata penghancur massal. Mereka pun terlibat dalam kesepakatan bisnis yang berbahaya.

Sinopsis Film Aksi Korea Futuristik Time To Hunt



koreatainment.com - Time to Hunt merupakan film bergenre thriller, friendship yang menjadi film Korea pertama yang ditayangkan perdana di Berlin IFF pada 22 Februari 2020, sedangkan perilisan di Netflix pada 10 April 2020. Perusahaan produksi oleh Sidus Pictures, distributor oleh Netflix. Yoo Sung Hyun menjadi sutradara sekaligus penulis naskah. Film ini telah masuk dalam nominasi 56th Baeksang Arts Awards untuk kategori Best Actor Film (Lee Je Hoon) dan Best New Actor Film (Park Hae Soo).

Pemain
 Lee Je Hoon berperan sebagai Joon Seok
Ahn Jae Hong berperan sebagai Jang Ho
Choi Woo Sik berperan sebagai Ki Hoon
Park Jung Min berperan sebagai Sang Soo
Park Hae Soo berperan sebagai Han

Sinopsis
Time to Hunt mengisahkan tentang 3 orang sahabat yang menjalani kehidupan dengan situasi ekonomi yang buruk. Latar cerita memperlihatkan sisi Korea Selatan yang jauh dari gemerlap, tekanan dari pemerintah, kehidupan kumuh dan para tunawisma yang kelaparan. Film ini juga menampilkan aksi demo oleh para buruh dan kondisi pertokoanyang telah rusak parah dan menjadi kota mati.

Jang Ho dan Ki Hoon menjemput Joon Seok yang keluar dari penjara setelah dihukum selama 3 tahun karena aksi pencurian di toko perhiasan yang mereka lakukan bersama. Aksi yang dilakukan oleh para amatir dengan modal nekat dan niat yang mengatakan akan melakukannya untuk yang pertama dan terakhir. 

Joon Seok menceritakan impiannya untuk memulai kehidupan baru di tempat tenang dengan pemandangan laut yang bisa ia nikmati sehari-hari, ia mendapatkan tawaran dari kenalannya di penjara tentang tempat di pinggir lautan Taiwan beserta bisnis yang menggiurkan. Ia pun mulai bertanya tentang sisa uang mereka dari hasil merampok, namun uang yang tersisa tidak banyak, karena nilai won yang turun dratis masa masa itu. Padahal baru keluar dari penjara, Joon Seok akhirnya mengajak Jang Ho dan Ki Hoon untuk merampok subuah Kasino, tempat perjudian ilegal dan meminta bantuan orang dalam yang sekaligus temannya yaitu Sang Soo. Mereka pun mulai menyusun strategi, walau tahu bahwa resiko nya sangat tinggi, seperti sekelompok amatir yang kembali beraksi. Namun kali ini mereka juga menyiapkan senjata api yang didapatkan dari kenalan Joon Seok.

Aksi pun mereka lakukan, walau dengan muka pucat dan tangan gemetaran, singkat cerita mereka berhasil meloloskan diri dengan uang curian beserta diska lepas untuk menghilangkan jejak CCTV. Namun kebahagiaan ini hanya dapat mereka nikmati kurang dari sehari. Situasi menjadi serius setelah seseorang bernama Han ditugaskan oleh bos Kasino mencari diska lepas yang ternyata merupakan bukti penting soal transaksi yang dilakukan dengan klien VIP mereka. Dalam kunjungan mereka ke rumah Ki Hoon untuk mengunjungi sang orang tua, bos yang memberikan senjata api telah di musnahkan serta teman mereka Sang Soo juga telah ketahuan. 

Joon Seok yang mulai curiga terhadap situasi bahaya mereka tak langsung bercerita pada sahabatnya. Hingga saat bertemu dengan Han dan menyadari situasi sesungguhnya, akhirnya mereka berusaha kabur dari penginapan. Namun situasi semakin menegangkan karena mobil mereka tidak dapat digunakan hingga tangan Jang Ho tertembak oleh Han. Untungnya mereka tak langsung dibunuh di tempat. Han meski telah mendapatkan apa yang ia cari, namun tak kenal ampun dan selalu menuntaskan pekerjaannya, membiarkan mereka pergi seolah hanya untuk bermain-main. 

Jang Ho dilarikan ke rumah sakit, namun tak lama Han telah menemukan mereka disana. Adegan tembak-tembakan di lift pun sangat menegangkan, namun mereka dapat kabur dan membawa mobil yang tadi dikendarai Han yang ternyata adalah mobil polisi. Mereka menuju dermaga, bersembunyi di gedung rusak untuk menunggu kapal yang akan membawa mereka kabur pada keesokan harinya.

Han ditangkap oleh para polisi namun akhirnya dibebaskan.  Ternyata Han telah menjadi target untuk dibunuh oleh Kakak bos pemberi senjata yang telah ia bunuh. 

Ki Hoon memutuskan untuk tidak ikut pergi ke Taiwan dan berencana pulang menemui orang tuanya saat para sabahatnya pergi, namun setelah mengetahui kondisi orang tuanya yang kurang aman ia bergegas pergi pada saat itu. Pemburuan Han masih berlanjut dan berhasil menemukan Joon Seok dan Jang Ho. Adegan tembak-tembakan tidak dapat dihindari. Joon Seok dan Jang Ho akhirnya memberanikan diri menghadapi Han yang begitu ahli, hingga akhirnya Jang Ho tertembak berkali-kali dan meninggal. Joon Seok begitu marah karena kehilangan sahabatnya, namun dirinya pun tak berdaya dan hampir menemui ajalnya. Hingga sekelompok orang bersenjata datang dan mengejar Han, ia tertembak berkali-kali dan jatuh ke laut, nasibnya pun tidak diketahui lagi.

Joon Seok yang selamat akhirnya berhasil berlayar ke Taiwan, namun hidupnya penuh dengan kesedihan karena berpisah dengan para sabahat, serta rasa waspada setiap saat karena terbelenggu dalam neraka yang sang pemburu ciptakan.  Akhirnya Joon Seok memutuskan untuk kembali dan mencari Han untuk membebaskan dirinya sendiri.

Time to Hunt penuh dengan adegan pelarian dan tembak-tembakan yang menegangkan, yang semakin hidup karena latar yang digunakan, serta akting para pemain yang tidak perlu diragukan. Namun disamping adegan tegang ini, kisah bromance antar pemain begitu kuat, yang membuat penonton terhanyut dalam duka karena harus menyaksikan akhir tragis dari para sahabat dan orang yang telah membantu Joon Seok.

penulis: Ika Shin Hye

Sinopsis Film Aksi Korea Extreme Job, Hati-Hati Intel Nyamar jadi Penjual Ayam Goreng



koreatainment.com - Extreme Job korea merupakan film bergenre comedi, crime, action, yang dirilis pada 23 Januari 2019.  Film ini merupakan karya sutradara Lee Byeong Hun yang sekaligus menulis naskah bersama Bae Se Young. Film berdurasi 111 menit ini didistribusikan oleh CJ Entertainment. Dalam beberapa hari pasca rilis, berhasil bertahan di box office, serta menjadi film terlaris kedua di Korea Selatan dalam genre komedi setelah Miracle in Cell No.7 (2012). Extreme Job juga berhasil memenangkan “Top Box Office Seller” di 2019 (40th) Blue Dragon Film Awards.

Pemain
Ryoo seung Ryong berperan sebagai Kapten Go
Lee Ha Nee berperan sebagai Detektif Jang 
Jin Seon Kyu berperan sebagai Detektif Ma
Lee Dong Hwi berperan sebagai Detektif Young Ho
Gong Myung berperan sebagai Detektif Jae Hoon
Shin Ha Kyun berperan sebagai Lee Moo Bae
Oh Jung Se berperan sebagai  Ted Chang

Sinopsis
Extreme Job mengisahkan tentang sebuah tim narkotika yang beranggotakan 5 orang polisi, yaitu kapten Go, detektif Jang, Ma, Young Ho, dan Jae Hoon. Tim ini memiliki pencapaian yang kurang bagus, namun sebenarnya para anggota penuh dengan keahlian meski memiliki nasib yang kurang baik. Tim ini pun dipertemukan dengan kasus narkoba yang diedarkan oleh bandar terbesar di Korea, yaitu . Mereka pun berjuang dengan keras menangani kasus ini agar tim mereka tidak dibubarkan. 

Mulanya mereka melakukan pengintaian setiap hari dari restauran ayam goreng yang dekat dengan markas, namun karna restauran tersebut akan dijual mereka pun berakhir membeli restauran dan malah menjalankan bisnis yang tak disangka menghasilkan untung besar. Restauran ini menjadi begitu populer dan terkenal akan rasanya. Karena terlalu sibuk berbisnis, mereka pun kewalahan menjalankan misi awal. Hingga tanpa disadari para pengedar ini telah berpindah tempat, dan para detektif nyaris di pecat. Tapi karna mengingat keuntungan penjualan dari restauran, mereka kembali menjalankan bisnis setelah kapten Go memustuskan berhenti menjadi polisi. 

Suatu hari mereka didatangi sesorang yang menawarkan investasi untuk membuka cabang, karna diiming-imingi uang yang begitu besar akhirnya mereka setuju. Tanpa mereka tahu, orang tersebut adalah suruhan Lee Moo Bae, sang bos pengedar narkoba untuk menjalankan bisnis sebagai kedok menyalurkan narkobanya.  Semakin hari kondisi restauran mereka memburuk karena kinerja pegawai baru yang merupakan orang tak berpengalaman dan bawahan dari Lee Moo Bae, para polisi ini pun mulai curiga dan menyelidiki aktifitas mereka. Terbongkarlan bisnis narkoba lewat layanan pesan antar. 

Ketika penyelidikan Detektif Ma tertangkap dan diculik, namun karena kemampuan Judonya ia dapat meloloskan diri. Teman-temannya berhasil menemukannya ditempat pertemuan kelompok Lee Moo Bae dan Ted Chang melakukan transaksi jual-beli. Disanalah tim narkotika kepolisian berhasil membekuk kelompok pengedar, yang menampilkan kemapuan para detektif yang begitu ahli dalam bela diri hingga kapten Go yang tak menyerah sampai akhir hanya dengan slogan “Aku tidak akan mati”.

Film ini berhasil menampilkan chemistry para pemain dengan masing-masing karakter unik yang dibawakan dengan begitu totalitas. Penonton dapat melihat komedi disetiap adegannya, dimana realita adegan yang mereka bawakan tidak sesuai dengan ekspektasi kisah para profesional, yang membuat para tokoh  berakhir dengan kemalangan meski telah berusaha cool.

penulis: Ika Shin Hye

Sinopsis dan Review Film Korea EXIT, Aksi Penyelamatan sang Pemanjat



koreatainment.com - Exit merupakan drama bergenre disaster, action, comedy  yang dirilis pada 31 Juli 2019, dan didistribusikan oleh CJ Entertainment. Film yang disutradari oleh Lee Sang Geun sekaligus sebagai penulis naskah ini berhasil merajai box office, meraih lebih dari 7 juta penonton hanya dalam waktu 18 hari tayang, yang sebelumnya memcahkan rekor dengan 1 juta penonton dalam 3 hari penayangannya. Exit juga menyusul “Parasite” yang berhasil raih posisi satu box office selama 2 hari berturut-turut di tahun 2019. 


Pemain
Cho Jung Seok berperan sebagai Yong Nam
Yoona berperan sebagai Ui Joo
Ko Du Shim berperan sebagai Hyun Ok 
Park In Hwa berperan sebagai Jang Soo 
Kim Ji Young berperan sebagai Jung Hyun 
Kim Kang Hoon berperan sebagai Ji Ho
Kang Ki Young berperan sebagai manajer Koo

Sinopsis dan Review
Exit menceritakan tentang Yong Nam yang telah lulus dari perguruan tinggi beberapa tahun lalu namun masih belum memiliki perkerjaan, dan terlihat seperti pecundang tanpa masa depan bahkan oleh keluarganya sendiri. Hobinya adalah panjat tebing, dan dan dulu aktif dalam kegiatan klub panjat tebing di kampus. 

Suatu hari sang ibu Hyun Ok akan memasuki usia 70 tahun dan ingin mengadakan pesta ulang tahun di sebuah gedung. Mereka pun mengadakan pesta meriah disana, yang dihadiri seluruh anak, menantu, cucu, sekaligus kerabat.  Hingga ketika sesi pemotongan kue, Yong Nam bertemu dengan Ui Joo yang merupakan asisten manajer di tempat tersebut. Ui Joo adalah gadis yang ia suka ketika kuliah, dan sempat menyatakan perasaannnya namun ditolak. Ternyata Yong Nam sengaja memilih tempat tersebut karena ingin bertemu Ui Joo dan ingin terlihat keren baginya.

Ditempat lain, ada seorang pria yang membawa truk bermuatan gas di tengah kota yang tak jauh dari gedung pesta, pria tersebut ternyata membawa gas beracun dan membuatnya mulai tersebar. Dimana gas ini dapat menyebabkan keracunan hingga hal fatal seperti kematian. Karena banyaknya orang yang menghirup gas tersebut, kondisi kota pun berantakan begitu juga lalu lintas yang kacau.

Pesta masih berlangsung hingga malam, namun sebuah tabung gas tiba-tiba memecah jendela dan masuk ke dalam gedung. Hal ini seketika membuat mereka panik sebelum menyadari apa yang terjadi. Mereka pun bergegas keluar gedung dan melihat kondisi lalu lintas serta gas yang mulai mendekat, Ui Joo menyarankan untuk kembali memasuki gedung. Namun sang Kakak Jun Hyun telah berada di mobil dan mulai menghirup gas beracun tersebut. Syukurnya Yong Nam berhasil membawanya memasuki gedung. Mereka kembali panik ketika sadar bahwa gas itu mulai naik mencapai tempat yang tinggi. Yong Nam menyarankan keluarganya untuk segera naik ke atap, namun tak ada yang bergeming. Yang menjadi hal lucu adalah mereka tidak mempercayai ucapan Yong Nam, hingga mendapat pesan dari pemerintah yang menyarankan untuk menyelamatkan diri ke atap bangunan, seketika mereka bergegas.

Tak berhenti disitu, ternyata pintu atap yang merupakan pintu otomatis tidak dapat dibuka, kunci yang biasa dibawa oleh sang manajer gedung tidak ia bawa. Karena asap telah memasuki lantai bawah, tempat kunci itu disimpan, jadi tak memungkinkan untuk mengambilnya. Beberapa orang pun turun untuk mencari hal yang bisa membantu membuka pintu, hingga melihat berita yang mengatakan, bahkan masker penyelamat yang biasanya disediakan di gedung hanya bertahan untuk 10 menit, dan tidak ditemukan masker disana. Tim evakuasi dengan helikopter juga terbatas jadi waktu mereka sangat penting untuk mendapat bantuan.

Yong Nam memikirkan cara untuk segera membawa keluarganya ke atap gedung dan satu hal yang tersisa yaitu membuka pintu otomatis itu dari luar. Dia pun nekat ingin memanjat gedung untuk naik ke atap, semua keluarga khawatir. Dengan bermodal nekat dan pengalaman memanjat, Yong Nam berjuang untuk sampai ke atap.

Setelah berhasil naik dan semua keluarga sampai di atap, mereka mulai meminta bantuan yang ternyata tak mudah untuk dapat terlihat oleh tim evakuasi. Mereka mulai memikirkan beberapa cara untuk memperlihatkan keberadaan mereka, akhirnya setelah beberapa saat tim evakuasi datang. Namun drama ini belum berkahir, karena beban yang terbatas, satu orang tak boleh ikut. Ui Joo memutuskan untuk tinggal, namun Yong Nam tidak dapat meninggalkannya, hingga mereka berdua tetap disana untuk menunggu bantuan selanjutnya.

Tak dapat hanya diam, mereka memutuskan mengambil beberapa barang yang mungkin berguna dan mencari tempat lain yang lebih aman. Aksi laga dramatis masih berlangsung, mereka berdua tak menyerah memanjat dan berpindah dari gedung satu ke lainnya. Sebuah drone muncul, yang ternyata adalah rekaman yang diambil oleh pihak stasiun televisi untuk menampilkan kondisi terkini.  Yong Nam dan Ui Joo terekam kamera dan masuk berita, semua anggota keluarga menyaksikan mereka yang masih berjuang dengan panik dan khawatir.

Karena keberadaan mereka yang telah diketahui ini, tim evakuasi akhirnya datang, walau dalam waktu yang tak singkat. Yong Nam dan Ui Joo pun selamat dan bertemu keluarga mereka di rumah sakit. 

Exit yang menampilkan aksi penyelamatan ini dikemas begitu apik, meski berbalut drama namun aksi laga dan komedi drama ini berhasil dibawakan dengan begitu baik. Terlebih aksi penyelamatan dari gedung satu ke gedung lain ini menampilkan aksi laga Yong Nam dan Ui Joo yang begitu nyata membuat penonton ikut merasakan lelahnya perjuangan mereka. Scene dimana keluarga ini membuat tanda SOS dengan menggunakan senter hp di tengah keputus asaan, menjadi adegan menyentuh namun juga mengundang tawa. Kebesaran hati Ui Joo dan Yong Nam yang hampir diselamatkan namun memilih menjadi anak panah untuk menyelamatkan anak-anak yang masih terjebak di dalam gedung, menjadi adegan mengharukan lain, hingga akhirnya Ui Joo dan Yong Nam pecah dalam tanggisan meratapi nasib mereka. Begitu pula setelah drone yang berdatangan dan membantu mereka menjadi semangat baru untuk tetap berjuang. Namun menjadi pemandangan lucu ketika para youtuber yang tengah live ikut mengomentari aksi penyelamatan mereka yang ditayangkan di TV, membuatnya seolah sedang menyaksikan permainan dalam game. 

penulis: Ika Shin Hye

Sunday, May 10, 2020

Sinopsis dan Preview Upcoming Film Korea Intruder, Song Ji Hyo jadi Penjahat?



koreatainment.com -  Intruder merupakan film bergenre thriller misteri dari Korea Selatan yang disutradarai oleh Son Won Pyeong sekaligus sebagai penulis naskah film ini. Pembuatan film telah dimulai 13 Februari 2019 dan selesai 14 Mei 2019. Sebelumnya film ini memiliki judul "Daughter" dan dijadwalkan tayang pada 12 Maret 2020, namun jadwal perilisan diundur menjadi 21 Mei 2020, semoga tidak diundur karena bioskop pada ditutup karena pandemi ya guys.

Trailer


Pemain
Kim Moo Yul berperan sebagai Seo Jin
Song Ji Hyo berperan sebagai Yoo Jin
Ye Soo Jung berperan sebagai Yoon Hee
Choi Sang berperan sebagai Hun
Lee Hae Woon berperan sebagai Sang Goo
Choi Young Woo berperan sebagai Young Choon
Lee Hong berperan sebagai  Nae


Sinopsis
Film ini menceritakan seorang arsitek yang cukup populer bernama Seo Jin. Namun di balik kepopulerannya itu ia memiliki trauma masa kecil. Kala itu Seo Jin kehilangan adik perempuannya bernama Yoo Jin. Adiknya hilang secara misterius. Seo Jin tetap penasaran bagaimana adiknya bisa hilang dan tetap mencari bahkan setelah 25 tahun.

Suatu hari setelah 25 tahun berlalu, tiba-tiba Yoo Jin kembali pada Seo Jin dan keluarganya. Kejadian aneh mulai muncul setelah kehadiran Yoo Jin. Seo Jin yang merasakan ada keanehan dengan adiknya, iapun berupaya mengungkap rahasia adiknya, yang membawanya ke kebenaran yang mengejutkan. 

penulis: Ika Shin Hye

Sunday, May 3, 2020

Review Film "Enter The Fat Dragon" Ketika Donnie Yen jadi Polisi Chubby



Kpopuler.com - Film-film aksi Donnie Yen selalu menarik untuk diikuti apalagi bagi penggemar film aksi. gaya bertarung Donnie Yen yang khas ala pertarungan jalanan semakin asyik. Setelah IP Man 4 kemarin, awal tahun 2020 ini Donnie Yen kembali membintangi film laga, hanya saja kali ini bergenre komedi berjudul Enter The Fat Dragon. 

Film ini merupakan remake dari film berjudul sama yang dibintangi oleh Sammo Hung yang dirilis tahun 1978 yang merupakan parodi dari film Bruce Lee 1972. Dibintangi nama-nama besar diantaranya Donnie Yen sebagai Fallon Chu, Sandra Ng, Teresa Mo, Wong Jing sebagai Thor, Niki Chow sebagai Chloe, Naoto Takenaka, Tetsu Watanabe, Hiro Hayam, Louis Cheung, Chaney Lin (Liu Qin Nan) dll.

Di bangku sutradara ada Wong Jing dan Kenji Tanigaki, untuk Produser Donnie Yen, Wong Jing dan Connie Wong, sedangkang Skenario ditulis oleh Wong Jing. Film ini diproduksi Bona Film Group, Bullet Films, Mega-Vision Pictures (MVP), Sun Entertainment Film Group. Tanggal rilis 23 Januari 2020 (Hong Kong)  dan 24 Januari 2020 (Indonesia).

Review
Impresi petama film Enter The Fat Dragon versi Donnie Yen ini seperti film origin, diberikan penjelasan mengapa Donnie Yen bisa jadi gendut seperti itu, dari yang awalnya beratnya hanya 55 kg jadi 112 kg ternyata usut punya usut karena pola hidup dan pola makannya.

Scene lucu juga menambah seru seperti adegan Call Back di film Flash Point dan SPL Kill Zone. 

Dikisahkan Fallon Zhu (Donnie Yen) adalah polisi yang baik, taat peraturan dan tentu saja tidak disukai oleh teman kerjanya. Pada suatu hari ia "mencampuri" tugas unit lain yang sedang menangkap perampok bank. Karena itu ia dipindahkan ke divisi barang bukti, lebih mirip gudang ya. Ia juga putus dengan pacarnya.

Frustasi dan patah hati itu ia lampiaskan dengan ngemil dan makan terus hingga ia jadi gemuk mirip sammo hung. Setelah 6 bulan berlau ia kembali bertugas di lapangan, tugas pertama adalah mengantar tersangka orang jepang kembali ke negeranya untuk diserahkan ke polisi jepang.

Ternyata, tersangka itu adalah saksi kunci yang memiliki bukti aktivitas bisnis narkoba yakuza jepang yang tak sengaja satu pesawat saat menuju jepang.

Tersangka dibunuh, pacar Fallon Zhu disandra dan terjadilah pertarungan antara donni yen dan para yakuza. Adegan fighting paling menarik ketika melawan pemimpin yakuza. gaya pertarungan jalananya mirip dengan gaya donnie yen jadi cukup seimbang fightingnya.

Secara keseluruhan sangat menghibur sebagai film komedi penuh aksi, sangat rekomended untuk ditonton apalagi buat kamu penggemar film-film donnie yen. Selamat menonton.

penulis: Nandar

Tuesday, April 28, 2020

Review Film "Rampant", Perebutan Kekuasaan dengan Zombie Era Joseon



koreatainment.com - Hai guys, gimana puasanya? semoga lancar ya. Yup ketemu lagi dengan segmen review film, Kali ini Kpopuler ingin menyajikan review film korea yang berjudul Rampant. Film ini mengambil setting Dinasti Joseon tahun 1392-1910 dan bergenre blockbuster action. Memilliki jalan cerita yang sederhana tapi mengambil setting unik, film Rampant berhasil masuk ke jajaran film box office, terjual di 74 negara, dan mencapai satu juta penonton dalam empat hari penayangannya. Film ini dirilis pada 25 Oktober 2018. Disutradarai oleh Kim Sung Hoon dan naskah ditulis oleh Hwang Jo Yoon.

Pemain 
Hyun Bin berperan sebagai Lee Chung
Jang Dong Gun berperan sebagai Kim Ja Joon
Jo Woo Jin berperan sebagai Park Jong Sa
Jeong Man Sik berperan sebagai Hak Soo
Lee Sun Bin berperan sebagai Deok Hee
Kim Eui Sung berperan sebagai Raja Lee Jo
Jo Dal Hwan berperan sebagai Monk Dae Gil
Kong Jung Hwan berperan sebagai Kim Wi Jang

Review
Kisah Rampant  berfokus pada perebutan kekuasaan yang diinginkan Kim Ja Joon yang sebenarnya merupakan seorang menteri di kerajaan dengan memanfaatkan zombie yang tiba-tiba menyebar di daerah Joseon. Sebagai pangeran yang baru kembali dari pengasingan, Pangeran Ganglim datang untuk menyelamatkan istri kakaknya yang tengah mengandung, berdasarkan wasiat dari sang kakak yang bunuh diri dihadapan ayahnya, sang raja, karena jebakan dari Kim Ja Joon.

Pangeran Ganglim yang datang tidak bermaksud untuk menjadi penguasa Joseon, harus menghadapi serangan zombie yang tiba-tiba karena dimanfaatkan Kim Ja Joon. Bahkan demi menggapai ambisinya untuk menjadi raja, ia sengaja menjebak seorang selir untuk digigit menjadi zombie, mengumpankan selir itu kepada raja, hingga raja pun terinfeksi, menjadi zombie, dan dibunuh di depan mata Pangeran Ganglim.

Pangeran Ganglim pun berusaha mencegah negaranya hancur karena hampir semua orang terinfeksi zombie dengan dibantu beberapa orang kepercayaan kakaknya. Hingga akhirnya ia pun berhasil memenangkan pertarungan berdarah dengan Kim Ja Joon yang juga terinfeksi zombie setelah membunuh orang-orang kepercayaannya.

Penulis: Ika Shin Hye
Editor: Nandar

Sunday, April 26, 2020

Review dan Link Streaming FIlm Netflix Extraction 2020



koreatainment.com - Sobat apa kabar? yuk kita review film lagi. Kali ini datang dari original film Netflix yang dibintangi oleh Chris Hemsworth, iya pemeran Thor di MCU kali ini ia akan berperan sebagai tentara bayaran yang bertugas menyelamatkan anak seorang bandar narkoba judulnya Extraction.

Sinopsis
Extraction menceritakan Tyler Rake, seorang tentara bayaran yang menyerahkan segalanya ketika diminta menyelamatkan Ovi, anak dari pengedar narkoba terbesar. Hal itu bermula ketika terjadi persaingan bisnis antara pengedar narkoba terbesar di India dan Bangladesh.

Persaingan tersebut kemudian berkembang menjadi penculikan anak. Tyler Rake kemudian dikerahkan untuk menyelamatkan Ovi. Namun, Rake tak mengetahui bahwa misi penyelamatan tersebut bisa mengubah kehidupannya.

Sepanjang jalan dan permasalahan yang dihadapi Rake selalu dijalani bersama Ovi. Hal itu perlahan membuatnya ingat dengan kehidupan ketika ia memiliki sesuatu yang bisa dilindungi, keluarga dan anak. Rake akhirnya diharuskan menentukan pilihan.

Extraction merupakan film laga thriller yang diadaptasi dari komik Ciudad karya Ande Parks, Joe Russo, Anthony Russo, Fernando Leon Gonzalez, dan Eric Skillman. Film ini diproduksi Russo bersaudara bersama Chris Hemsworth.

Sutradara Sam Hargrave yang selama ini menjadi koordinator stunt Captain America: Civil War (2016) dan Avengers: Endgame (2019) memegang kendali sebagai sutradara dalam film ini.

Extraction merupakan film laga yang menyatukan aspek Barat dan Timur. Pengambilan gambar film ini dilakukan di India dan Thailand. 

Film ini juga bertabur bintang Hollywood dan Bollywood seperti Chris Hemsworth, David Harbour (Stranger Things), Pankaj Tripathi (Yours Truly), Golshifteh Farahani (Body of Lies).

Extraction tayang pada 24 April 2020 kemarin dan bisa disaksikan di Netflix. berikut Link Streamingnya Klik di sini.

Review
Jalan cerita simpel, tentara bayaran yang kemudian menjadi empati pada target operasinya yaitu anak bandar narkoba bernama Ovi. Mungkin selain masa lalu Tyler yang kehilangan anak laki-lakinya karena sakit juga bisa karena teman-temannya yang tewas saat operasi.

Gaya pertarungan dan adegan tembak-tembakannya mengingatkan saya pada tri logi John Wick. Dengan pengalaman Sam Hargrave yang selama ini menjadi koordinator stunt Captain America: Civil War (2016) dan Avengers: Endgame (2019) menjadi jaminan sajian laganya.

Di tengah banyaknya film layar lebar yang dicancel tahun ini karena pandemi, Extraction menjadi film yang oerlu ditonton sebagai hiburan. Rekomended.

Tuesday, April 21, 2020

Review Film The Good Liar, Ketika Penipu Kena Tipu



Kpopuler.com - Film drama selalu asyik diikuti walau tidak menyajikan baku hantam ala film action. Jelas sesuai genrenya, yang dinanti dari sebuah film drama adalah jalan ceritanya, akting pada aktornya dan berharap ada twist di akhir cerita sehingga membawa sebuah kesan..oh gitu tho ternyata ceritanya..

Film yang akan kita review kali ini, produksi dari Warner Bros rilis tahun 2019 yang disutradarai dan diproduksi oleh Bill Condon dan ditulis oleh Jeffrey Hatcher Film ini berjudul The Good Liar , berdasarkan pada novel bernama sama karya Nicholas Searle. menampilkan Ian McKellen sebagai seorang penipu yang bertemu janda kaya (Helen Mirren) di dunia maya, dan memulai rencana untuk mencuri kekayaannya.

Film tersebut dirilis di Amerika Serikat pada 15 November 2019. nama-nama besar menghiasi daftar pemainnya diantarnya Helen Mirren sebagai Lili / Betty McLeish, Ian McKellen sebagai Hans Taub / "Roy Courtnay", Laurie Davidson sebagai Hans Taub muda, Russell Tovey sebagai Steven, Jim Carter sebagai Vincent, Mark Lewis Jones sebagai Bryn, Céline Buckens sebagai Annalise.

Jalan Cerita dan Review

Roy adalah penipu ulung walau sudah berusia tua, cara ia memanipulasi korban dan mengatur skenario penipuan yang nyaris tanpa cela bersama kawan-kawannya menginatkan saya pada franchise film The Ocean Eleven.

Hingga ia mencoba menipu seorang janda tua yang diperankan oleh Helen Mirren. Roy bukan penipu kaleng-kaleng dalam aksinya ia tidak buru-buru karena memang yang ia incar bukan nominal yang sedikit.


Perlahan tapi pasti ia mulai mendekati sang korban, masuk ke kehidupan pribadi korban hingga ketika korban sudah merasa nyaman dan dekat rencananyapun dilaksanakan.


Tujuannya, adalah mengambil semua tabungan hari tua milik Betty beserta rumah dan mobilnya dan melarikan diri ke London setelah mendapatkan apa yang ia incar.

Seperti pepatah mengatakan, sepandai-pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga dan sebaik-baik menyembunyikan kejahatan pasti akan terbongkar. Yang luput dari Roy, ia tidak tahu latar belakang betty, kali ini ia menipu orang yang salah, atau lebih tepatnya mungkin justru ia yang menjadi sasaran penipuan.

Kilas balik masa remaja Roy dan Betty ternyata pernah bertemu di tahun 1960an dan sebuah peristiwa pernah terjadi membuat Betty tak bisa melupakan apa yang pernah dilakukan oleh Roy terhadap dirinya dan keluarganya. Suatu hari Roy muncul di Koran sebagai buronan penipuan yang terkenal licik dan licin. Saat itulah ia berencana membalas perbuatan Roy dimasa lalu.

Bagaimana kisah lengkap dan twistnya? nonton sendiri saja ya biar tidak spoiler he he. Rekomended sebagai pengisi waktu dan mencari hiburan, jalan cerita memang lambat jadi harus sabar dan jangan mengantuk, akting para aktir kawakan tentu tak diragukan lagi. Selamat menonton.


penulis: Nandar

Friday, April 10, 2020

7 Film Action yang Asyik Ditonton Ulang saat #dirumahaja



Kpopuler.com - Masih betah #dirumahaja kan? jangan mengeluh dan bosen ya, semua demi kebaikan kita bersama. Pastikan menjaga kesehatan dan produktifitas. 

Menemani kalian di rumah saja, kami akan berbagi artikel menarik tentang daftar film-film aksi yang asyik ditonton ulang. Apa saja? ini daftarnya.

1. Jackie Chan
Entah mengapa selalu suka dengan film-film aksi jackie chan, karena aksi yang komedik kali ya, kamu juga harus tahu kalau semua adegan berbahya dalam filmnya biasa dimainkan sendiri tanpa stuntman, wow keren sekali. Film-film favorit penulis misalnya Police Story, Drunken Master, Project A, dan film-film yang ia bintangi di era 80 hingga 90an. 

2. Stephen Chow
Masih bertema kungfu dan mandarin, film-film stephe chow selalu mengocok perut sebut saja Kungfu Hustle, Shaolin Soccer, CJ7, Fight Back To School, A Chinese Odysse dll.

3. James Bond Era Daniel Craig 
Sejak Casino Royale dan dilanjutkan Quantum of Salace, james bond kembali hidup dengan pemeran baru yaitu daniel craig, tetapi favorit saya masih Sky Fall.

4. Captain America
Disclaimer, saya suka semua film MCU, tetapi entah mengapa 3 film captai america menurut saya masih yang terbaik sebagai sebuah film yang utuh, cerita dan aksinya. Captain America first avenger sangat kokoh sebagai sebuah pondasi, captain america winter soldier sangat komplek sebagai sebuah film dengan jalan cerita yang "merusak" sebuah cerita besar MCU, dalam hal itu bahwa SHIELD telah disusupi HYDRA sejak lama. dan Civil War yang epik.

5. Batman versi Nolan
Ya, kita tahu sebagaimana kebangkitan James Bond dengan aktor Daniel Craig, Batman pada 2008 juga bangkit kembali dengan sangat epik setelah digarap oleh Nolan. 

Batman begin menceritakan secara origin bagaimana seorang bruce waine menjadi batman, mengapa kostumenya identik dengan kelelawar dan bela diri serta gayanya Ninja banget, tentu saja sekalian menjawan mengapa punya banyak gadget unik. Dilanjutkan dengan 2 seri berikutnya yang tak kalah seru.

6. Mission Imposible
Berikutnya, jackie chan versi hollywood, selian cerita dunia mata-mata yang selalu menarik dikuti, mission imposible selalu dibumbui dengan aksi nekat Tom Cruise melakukan adegan berbahaya dari memanjat Burj Khalifa, terjun dari pesawat dll. 

7. Donnie Yen
Jika kamu penyuka film kungfu tapi mencari yang lebih garang alias perkelahian gaya jalanan, film-film Donnie Yen harus kamu tonton ulang. Favorit saya SPL Kill Zone, Wu Xia, Kungfu Junggle dan Flash Point. 

Itu tadi sobat Kpopuler.com 7 Film Action yang Asyik Ditonton Ulang saat #dirumahaja, favorit kamu yang mana? share di kolom komentar ya. Sampai jumpa.

penulis: Nandar

Sunday, April 5, 2020

Review Film Mafia The Gentlemen, Rekomended!



Kpopuler.com - Film bertema gengster atau mafia entah mengapa walau kadang penuh kekerasan tetapi tetap asyik dinikmati terlebih yang mampu menghadirkan jalan cerita dan konflik yang ciamik. Kadang walau kita sadar sedang menonton film mafia bahkan bisa berempati dengan alasan sang panjahat menjadi jahat, tapi ya gak perlu ditiru ya, cukup dinikmati sebagai sebuah film dan hiburan.

Beberapa film yang saya maksud misalnya The Godfather, Goodfellas, American Gengster, atau yang masih hangat the Irishman yang dibintangi Robbert De Niro.

Tapi bukan salah satu film di atas yang akan kita review, kali ini judul film yang akan kita bahas adlah The Gentlemen, film mafia dengan bumbu komedi yang disutradari oleh Guy Ritchie, Naskah ditulis Guy Ritchie, dari naskah Ivan Atkinson, Marn Davies, dan Guy sendiri.

social ads

Pemain 
Bukan kaleng-kaleng daftar pemainya adalah nama-nama yang sudah tak asing lagi seperti Matthew McConaughey sebagai Mickey Pearson, Charlie Hunnam sebagai Raymond, Henry Golding, Michelle Dockery, Jeremy Strong sebagai Matthew, Eddie Marsan.

Adapula  Colin Farrell sebagai Coach, Hugh Grant sebagai Fletcher, Jason Wong sebagai Phuc, Brittany Ashworth sebagai Ruby, Eliot Sumner sebagai Laura Pressfield, Lyne Renée sebagai Jackie, Chris Evangelou sebagai Primetime dan Eugenia Kuzmina sebagai Misha.

Jalan Cerita
Film The Gentlemen mengisahkan  Mickey Pearson (Matthew McConaughey), seorang pebisnis mariyuana terbesar di Inggris dengan aset hingga milyaran dollar. Merasa lelah berbisnis, ia ingin menghabiskan masa pensiun dengan istrinya Rosalind (Michele Dockery). 

Mickey pun berniat menjual seluruh asetnya yang terdiri dari 12 lokasi kebun ganja rahasia, kemudian sistem penanaman hingga sistem distribusi dan daftar pembeli kepada Matthew Berger (Jeremy Strong) dengan harga 400 juta dollar.

Tanpa diduga masalah muncul satu persatu, dimulai dengan serangan ke salah satu lokasi kebun ganja yang rahasia. Kemunculan pembeli lain Dry Eye (Henry Golding) yang ambisius dan hadirnya wartawan penuh akal Fletcher (Hugh Grant) yang ingin memeras Mickey lewat asistennya Raymond (Charlie Hunnam), semua itu membuat situasi menjadi kacau.

Dengan situasi yang semakin genting dan mengancam nyawa Mickey dan Rosalind. Apakah Mickey bisa mengatasi semuanya?.

Review
Sejak scene pertama, penonton sudah disuguhkan gaya bertutur Guy Ritchie yang unik, sepanjang 8/10 film kita disajikan adegan-adegan lewat penuturan tokoh Fletcher yang diperankan oleh Hugh Grant sebagai seorang detektif swasta sebuah majalah, ia memeras Mickey lewat asistennya Raymond dan satu demi satu puzzle cerita dibangun.

Bumbu komedi yang tidak terlalu banyak dan sesuai porsi menambah nuansa film jadi lebih asyik di tengah-tengah ketegangan aksinya.

Hingga menjelang akhir film, kita baru disajikan alur realtime dari film ini, dan twistnya sangat tidak terduga. 

Secara keseluruhan sangat menarik sebagai hiburan walau mungkin untuk beberapa orang alur diawal-awal terkesan membosankan, namun percayalah cerita akan perlahan menjadi semakin menarik hingga akhir. Rekomended untuk ditonton.

penulis: Nandar 

Saturday, April 4, 2020

Review FIlm Journey to China, Ketika Jackie Chan Melawan Terminator



Kpopuler.com - Bagi penggemar berat Jackie Chan seperti saya, kadang bodho amat dengan tema film yang dibintanginya, ada Jackie Chan maka saya nonton, akhir tahun 2019 lalu ia kembali membintangi film laga asal Rusia berjudul Viy 2: Journey to China, ia film ini adalah sekuel dari film Vij pertama yang rilis tahun 2014 silam.

Trailer

Pemeran
Jackie Chan yang berpedan sebagai Master memang bukan pemeran utama, tapi nama-nama besar berikut ini pasti familiar buat para pembaca Jason Flemyng sebagai Jonathan Green, Charles Dance sebagai Lord Dudley, Rutger Hauer sebagai Duta Besar, Helen Yao sebagai Cheng Lan, sebagai James Hook iya kamu tidak salah baca sang Terminator, Martin Klebba sebagai Kapten, Christopher Fairbank sebagai Grey.

Di bangku sutradara ada Oleg Stepchenko, sedangkan skenario ditulis oleh Dmitri Palees, Alexey Petrukhin dan Oleg Stepchenko. Berdurasi 124 menit rilis tanggal 16 Agustus 2019 (Tiongkok) dan 21 September 2019 (Rusia).

social ads

Jalan Cerita
Film ini mengisahkan tentang Jonathan Green (Jason Flemyng) seorang cartographer dari Inggris yang sekali lagi memulai perjalanan panjang, sebuah petualangan luar biasa yang pada akhirnya akan membawanya ke Cina.

Laksana sang pembuat peta tiba-tiba dia menemukan banyak hal yang menakjubkan, bertemu makhluk aneh, bertemu dengan Putri Cina (Chinese Princesses), dan menghadapi master seni bela diri yang mematikan, dan bahkan raja dari semua naga yaitu Raja Naga (Dragon King).

Review
Saya menonton film ini versi dubbing bahasa china, agak bingung dengan cerita di awal, tetapi secara garis besar adalah perjuangan Putri Cina kembali merebut tahta kerajaan dan membuka segel Naga Pelindung dari seorang penyihir wanita yang menyamar sebagai dirinya.

Sepanjang film kita akan disuguhkan gambar-gambar ciamik yang CGI banget, walau ada bagian yang masih kasar tetapi secara keseluruhan memanjakan mata. Gaya pendekatan ilmiah, teknik mekanikal jaman dulu dari musuh-musuh sang putri membuat film ini jadi lebih menarik, plot twist yang dihadirkanpun cukup menghibur dan membuat masuk akal.

Adegan laga? tentu saja itu yang kita tunggu, porsi Jackie Chan memang tidak banyak tetapi menyaksikan gaya khas pertarunganya sangat menghibur, ia akan bertarung dengan Arnold yang berperan sebagai James Hook.

Pertarungan lain, terutama antara sang Putri dan Penyihirpun enak dinikmati koreografinya. Sebagai hiburan film ini rekomended, kalau dari sisi cerita ya gitu deh, gak usah terlalu dibawa serius, karena film ini juga masuk kategori Action Comedy.

penulis: Nandar


Wednesday, April 1, 2020

Semua yang Perlu Kamu Tahu tentang Parasite Film Korea




Kpopuler.com - Parasite (Hangul: 기생충; RR: Gisaengchung) merupakan film cerita seru komedi hitam Korea Selatan yang disutradarai, diproduseri, dan ditulis Bong Joon-ho bersama Kwak Sin-ae dan Jang Young-hwan yang memproduseri film ini serta Han Jin-won yang juga menulis naskah untuk film ini. Film ini dibintangi Song Kang-ho, Lee Sun-kyun, Cho Yeo-jeong, Choi Woo-shik, dan Park So-dam.

Film ini ditayangkan perdana di Festival Film Cannes ke-72 pada 21 Mei 2019, yang menjadi film Korea Selatan pertama yang memenangi Palme d'Or dan film pertama yang menang dengan suara bulat setelah Blue Is the Warmest Colour pada tahun 2013. Film ini kemudian dirilis di Korea Selatan oleh CJ Entertainment pada 30 Mei 2019. Film ini meraih kritikan positif yang luar biasa, dan sering kali digadang-gadang sebagai salah satu film asal Korea Selatan terbaik sepanjang masa, serta salah satu film terbaik di dekade 2010-an. Dengan penghasilan kotor lebih dari 160 juta dolar AS di seluruh dunia, film ini juga merupakan salah satu film paling sukses secara komersial di Korea Selatan.

Di antara lebih dari 180 penghargaan yang diterima, Parasite telah memenangkan empat penghargaan dalam 92nd Academy Awards, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Asli Terbaik, dan Film Internasional Terbaik. Film ini merupakan film pertama asal Korea Selatan yang mendapat nominasi Academy Award, begitu pula film berbahasa non-Inggris pertama yang memenangkan Film Terbaik.[note 1] Dalam Golden Globe Awards ke-77, film ini meraih Film Berbahasa Asing Terbaik. Film ini juga mendapatkan empat nominasi dalam British Academy Film Awards ke-73, dengan memenangkan Film Tidak dalam Bahasa Inggris Terbaik dan Skenario Asli Terbaik. Film ini juga menjadi film berbahasa non-Inggris pertama yang memenangkan Screen Actors Guild Award untuk kategori Pemeran dengan Penampilan Luar Biasa dalam Film.

1. Alur Cerita
Keluarga Kim, terdiri dari sang ayah Kim Ki-taek (Song Kang-ho), istrinya Park Chung-suk (Jang Hye-jin), putranya Kim Ki-woo (Choi Woo-shik), dan putrinya Kim Ki-jeong (Park So-Dam) tinggal di sebuah banjiha, apartemen semi-bawah tanah yang kecil dan kumuh. Pekerjaan harian mereka adalah melipat kotak piza, dengan penghasilan yang sangat kecil dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Suatu hari, teman Ki-woo, Min-hyuk (Park Seo-joon) mengunjungi keluarga Kim dan memberikan "batu keberuntungan" (). Min-hyuk berencana menuntut ilmu ke luar negeri, sehingga menyarankan Ki-woo mengambil alih pekerjaannya sebagai guru les privat bahasa Inggris untuk Park Da-hye (Jung Ji-so), anak perempuan keluarga kaya Park Dong-ik (Lee Sun-kyun) dan istrinya Choi Yeon-gyo (Jo Yeo-jeong) sekaligus kakak dari Park Da-song (Jung Hyun-joon). Ki-woo bersedia menerima tawaran kawannya.

Perlahan-lahan, keluarga Kim berusaha agar satu per satu anggota keluarga mereka dapat bekerja di keluarga Park, dengan saling merekomendasikan satu sama lain dan berbohong sebagai penyedia jasa profesional yang saling tidak kenal. Ki-woo menjadi guru les dan diam-diam memulai hubungan romantis dengan Da-hye. Ketika Yeon-gyo berniat mencarikan guru dan terapis seni untuk Da-song, Ki-woo memanfaatkan kesempatan ini dengan menyarankan seorang "profesional" bernama Jessica yang berasal dari Chicago, Illinois, Amerika Serikat, yang ternyata justru Ki-jeong saudarinya sendiri. Ki-jeong kemudian memfitnah supir keluarga Park dengan meletakkan celana dalamnya di dalam mobil milik keluarga Park. Dong-ik mengusir supir itu dan menggantinya dengan seorang mantan supir valet yang ternyata Ki-taek. Dan untuk terakhir kalinya, Ki-taek berkomplot dengan kedua anaknya untuk menarik sang ibu, Chung-suk menjadi asisten rumah tangga, dengan mencoba menakut-nakuti bahwa pembantu mereka saat ini, Mun-gwang (Lee Jung-eun), mengidap tuberkulosis dengan memanfaatkan alergi persik yang dideritanya.

Suatu hari, keluarga Park berkemah selama sehari-semalam sebagai hadiah atas ulang tahun Da-song. Keluarga Kim berpesta pora, menikmati fasilitas mewah dan mabuk-mabukan di rumah itu. Pada malam hari saat hujan deras turun, Mun-gwang tiba-tiba meminta izin masuk ke rumah karena ingin mengambil sesuatu di ruang bawah tanah. Saat seluruh keluarga bersembunyi, Chung-suk mengizinkan Mun-gwang masuk. Tanpa diduga siapapun, Mun-gwang menunjukkan sebuah bungker, tempat suaminya Geun-se (Park Myung-hoon) bersembunyi selama empat tahun untuk menghindari jeratan rentenir. Ketika Chung-suk mengancam akan memanggil polisi, kebohongan keluarga Kim secara tidak sengaja terbongkar. Tanpa pikir panjang, Mun-gwang memanfaatkan kesempatan itu dengan merekam mereka dan mengancam untuk mengirim rekaman itu kepada Keluarga Park. Mun-gwang dan Geun-se "menyandera" mereka. Namun saat Mun-gwang dan Geun-se lengah, keluarga Kim berusaha merebut ponsel Mun-gwang dan saling berkelahi di ruang keluarga. Keluarga Kim akhirnya berhasil merebut ponsel itu.

Karena hujan sangat deras, Keluarga Park tiba-tiba membatalkan liburan mereka dan menelepon Chung-suk. Keluarga Kim menyekap Mun-gwang dan Geun-se di bungker, serta membersihkan ruang keluarga dan kemudian bersembunyi, sementara Chung-suk terbirit-birik memasak ramyeon sebagaimana permintaan Yeon-gyo. Ketika Mun-gwang berhasil melarikan diri menuju ruang keluarga, Chung-suk menendangnya kembali sehingga Mun-gwang terpental ke bawah. Kepala Mun-gwang membentur dinding dan mengalami gegar otak. Saat Chung-suk menyajikan hidangannya, Yeon-gyo mengungkapkan pengalaman traumatik Da-song yang pernah ia alami beberapa tahun lalu saat ia melihat sosok yang dikira hantu, yang sebenarnya adalah Geun-se yang keluar dari bungker. Saat keluarga Kim yang tersisa bersembunyi di bawah meja, Dong-ik mengeluhkan soal bau badan Ki-taek kepada istrinya.

Memanfaatkan keadaan Dong-ik dan istrinya yang tertidur, Ki-taek, Ki-jeong, dan Ki-woo meninggalkan rumah dan berlari ke rumah mereka. Mereka mendapati lingkungan tempat tinggal mereka diterjang banjir, apartemen mereka teredam hingga setinggi dada, dan langsung berupaya menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Ki-woo membawa "batu keberuntungan" ke sebuah gelanggang olahraga tempat di mana warga yang kebanjiran diungsikan. Sementara itu, Moon-kwang meninggal akibat gegar otak, Geun-sae menangis.

Keesokan berikutnya, Yeon-gyo mengadakan pesta ulang tahun untuk Da-song. Ia mengundang seluruh Ki-jeong dan Ki-woo, sementara Ki-taek dan Chung-suk diminta datang untuk bekerja. Ki-woo membawa batu ke bunker. Geun-sae menyergap Ki-woo dan memukul kepalanya dengan batu, lalu kabur. Mencoba membalas dendam atas kematian istrinya Moon-gwang, ia mengambil pisau dapur dan menusuk Ki-jeong di depan para tamu pesta yang menjerit ketakutan. Da-song mengalami kejang akibat trauma setelah melihat Geun-sae, sementara Ki-taek bergegas untuk menghentikan pendarahan Ki-jeong saat Dong-ik berteriak kepadanya untuk mengantarkan Da-song ke rumah sakit. Namun, Ki-taek melemparkan kunci mobil dan kunci itu terperangkap di bawah Chung-seok dan Geun-sae yang sedang berkelahi, tepat sebelum Chung-seok menewaskan Geun-sae dengan tusukan daging. Dari semua kekacauan itu, Ki-taek yang memendam kemarahan atas perilaku Dong-ik kepadanya dan reaksi Dong-ik yang menunjukkan rasa jijik setelah mencium bau badan Geun-se saat mengambil kunci mobil, mengambil pisau dan menusuk Dong-ik hingga tewas, lalu melarikan diri.

Beberapa minggu kemudian, Gi-u terbangun dari koma. Gi-u dan ibunya dihukum dengan dakwaan penipuan dan menjalani masa percobaan, sementara Gi-jeong tewas dan Gi-taek menghilang. Gi-u terus memata-matai rumah keluarga Park yang kini telah dijual ke keluarga berkewarganegaraan Jerman dan melihat kode Morse dari lampu yang berkedip-kedip yang diterjemahkan sebagai pesan. Pesan tersebut berasal dari Gi-taek yang kini bersembunyi di bungker. Gi-taek mengubur jasad Mun-gwang di halaman belakang. Gi-u menulis surat kepada ayahnya, yang bersumpah bahwa suatu hari dia akan mendapatkan uang yang cukup untuk membeli rumah sekaligus menyatukan kembali keluarga yang tersisa. Film berakhir dengan Gi-u dan Chung-suk yang masih tinggal di banjiha, persis seperti adegan awal dari film.

2. Pemeran
Song Kang-ho sebagai Kim Gi-taek, ayah dari keluarga Kim

Jang Hye-jin sebagai Park Chung-seok, istri dari keluarga Kim

Choi Woo-shik sebagai Kim Gi-u, putra dari keluarga Kim

Park So-dam sebagai Kim Gi-jeong, putri dari keluarga Kim

Lee Sun-kyun sebagai Park Dong-ik/Nathan Park, ayah dari keluarga Park

Cho Yeo-jeong sebagai Choi Yeon-gyo, istri dari keluarga Park

Hyun Seung-min sebagai Park Da-hye, putri dari keluarga Park

Jung Hyeon-jun sebagai Park Da-song, putra dari keluarga Park

Lee Jung-eun sebagai Guk Mun-gwang, asisten rumah tangga dari keluarga Park

Park Myung-hoon sebagai Geun-se, suami Mun-gwang

Park Geun-rok sebagai Yun, sang supir lama

Park Seo-joon sebagai teman Gi-u dan mantan guru les privat keluarga Park

3. Produksi
Gagasan mengenai Parasite telah bermula pada 2013, ketika sedang berurusan dengan produksi Snowpiercer (2013), seorang temannya yang menjadi aktor teater mendorong Bong Joon-ho untuk menulis naskah sandiwara. Ia sendiri telah menjadi tutor bagi putra sulung keluarga kaya di Seoul ketika berusia awal 20 tahunan dan mempertimbangkan untuk bergantu menjadi produser sandiwara. Setelah menyelesaikan produksi Snowpiercer, Bong menulis naskah pendalaman watak setebal 15 halaman bagi paruh awal sandiwara, manakala asisten produksinya di Snowpiercer, Han Jin-won, menggantinya dengan ketiga draf naskah yang berbeda. Setelah menyelesaikan Okja (2017), Joon-ho kembali mengurusi proyek itu dan menyelesaikan naskahnya

Joon-ho sendiri mengaku film ini dipengaruhi oleh The Housemaid (1960) ketika kehidupan keluarga menegah terancam oleh kedatangan penyelundup yang menyamar sebagai pembantu. Peristiwa Christine dan Léa Papin—dua pembantu yang membunuh majikannya pada 1930-an di Prancis—juga menjadi sumber ilham bagi Joon-ho.

Darcy Paquet, seorang berkewarganegaraan Amerika Serikat yang tinggal di Korea Selatan, menjadi penerjemah takarir dalam bahasa Inggris dan bekerja langsung dengan Joon-ho. Darcy menerjemahkan jjapaguri (짜파구리), mi yang dimasak oleh Park Chung-suk, sebagai "ram-don", yang bermakna ramen-udon. Mi ini adalah campuran dari Jjapaghetti dan Neoguri. Versi bahasa Inggris film ini menampilkan kotak mi yang dilabeli "ramyeon" dan "udon" dalam bahasa Inggris untuk menampilkan kepada penutur bahasa Inggris asal mula nama itu. Darcy yakin bahwa kata "ram-don" sebelumnya tidak ada karena ia tidak menemukan hasil apapun di Google dalam suatu uji pencarian. Dalam takarir bahasa Inggris, Paquet memilih Universitas Oxford alih-alih Universitas Nasional Seoul dan WhatsApp alih-alih KakaoTalk. Darcy memilih Oxford alih-alih Universitas Harvard karena kedekatan Joon-ho dengan Inggris dan Darcy meyakini menggunakan Harvard akan menjadi pilihan yang terlalu jelas. Darcy menyebut penonton harus segera memahaminya agar humornya dapat mengena.

Judul film ini awalnya adalah Décalcomanie, yang menurut Joon-ho dalam wawancaranya terilhami dari konsep seni rupa decalcomania.Namun, judul tersebut kemudian diganti dengan "Parasite" karena memiliki makna ganda. Joon-ho mengatakan, "Karena cerita ini mengenai keluarga miskin yang menyusup dan merayap ke dalam rumah orang kaya, tampaknya sangat jelas bahwa Parasite mengacu kepada keluarga miskin, dan saya pikir iru sebabnya tim pemasaran agak ragu. Namun, jika Anda melihatnya dengan cara lain, Anda dapat mengatakan bahwa keluarga kaya, mereka juga parasit dalam hal pekerjaan. Mereka bahkan tidak bisa mencuci piring dan menyetir sendiri, sehingga mereka lintah dari pekerjaan keluarga miskin, sehingga kedua keluarga tersebut adalah parasite."

4. Pengambilan gambar
Pengambilan gambar utama dimulai pada tanggal 18 Mei 2018. Pengambilan gambar utama berlangsung selama 77 hari hingga 19 September 2018. Tempat pengambilan gambar di Jeonju dan sekitar Seoul.

Rumah keluarga Park yang dikatakan di film ini dirancang arsitek fiktif bernama Namgoong Hyeonja adalah latar yang sepenuhnya baru dibangun. Perancang produksi Lee Ha-jun mengatakan matahari adalah faktor penting dengan membangun latar luar. Ha-jun menjelaskan, "Arah matahari adalah titik pertimbangan penting saat kami mencari tempat terbuka. Kami harus mengingat posisi matahari selama jangka waktu yang kami inginkan serta menentukan posisi dan ukuran jendela yang sesuai. 

Dalam hal pencahayaan praktis, sinematografer [Hong Gyeong-pyo] memiliki permintaan khusus mengenai warna. Ia ingin pencahayaan tidak langsung yang canggih dan kehangatan dari sumber cahaya tungsten. Sebelum membangun latar, Gyeong-pyo dan saya mengunjungi banyak tempat beberapa kali untuk memeriksa pergerakan matahari di setiap waktu, dan kami memutuskan lokasi latar bersama-sama. Karena rumah Tuan Park dibangun oleh seorang arsitek dalam cerita itu, tidak mudah menemukan pendekatan yang tepat untuk merancang rumah. Saya bukanlah arsitek dan saya kira ada perbedaan dalam cara arsitek membayangkan sebuah ruang dan cara perancang produksi melakukannya. Kami mengutamakan pemblokan dan sudut kamera, sementara arsitek membangun ruang bagi orang-orang untuk benar-benar tinggal dan dengan demikian merancang di sekitar orang. Jadi saya kira pendekatannya sangat berbeda."

Menurut penyunting Yang Jin-mo, Joon-ho memilih merekam film tanpa cakupan kamera seperti biasanya. Untuk memberikan mereka lebih banyak pilihan penyuntingan dengan rekaman yang terbatas, kadangkala mereka mengabungkan pengambilan gambar berbeda pada rekaman yang sama secara bersama-sama.

5. Tema
Tema utama Parasite adalah perjuangan kelas dan kesenjangan sosial. Pengkritik film termasuk Joon-ho sendiri menganggap film ini sebagai cerminan kapitalisme zaman modern dan beberapa pengkritik lainnya mengaitkan dengan istilah "Neraka Joseon" yang terutama populer di kalangan orang muda pada akhir 2010-an untuk menggambarkan kesulitan hidup di Korea Selatan. Film ini juga menyinggung kebiasaan menggunakan orang dalam dalam kehidupan sehari-hari.Choi Ha-young dan Park Ju-min lewat tulisan yang mengkritik Presiden Korea Selatan saat itu Moon Jae-in di The Japan Times mengaitkan film ini dengan teori kelas sendok yang erat kaitannya dengan Jae-in yang dianggap tidak memiliki banyak kemajuan dalam memperbaiki kehidupan pemuda negara itu.

Anak tangga digunakan dalam film ini sebagai perwujudan posisi keluarga Kim dan Park serta Moon-gwang. Banjiha (tempat tinggal di ruang semibawah tanah) sendiri merupakan tempat tinggal rata-rata penduduk fakir-miskin di Seoul, walau terkandung sejumlah permasalahan seperti meningkatnya jamur dan risiko penyakit karena harga sewanya yang rendah. Banjir muson seperti yang digambarkan dalam film umumnya paling merusak tipe tempat tinggal ini.

Film ini juga menyinggung perselisihan Jepang-Korea lewat sebuah lagu yang dikatakan sebagai "Jessica single". Lagu itu diketahui memiliki nada yang sama dengan lagu anak-anak yang terkenal di negara asal "Dokdo is Our Land" (Dokdoneun uriddang, 독도는 우리땅) yang menyinggung sengketa Karang Liancourt manakala lagu itu sendiri mendukung klaim Korea Selatan atas Karang Liancourt.

Menurut Joon-ho, akhir film yang menyiratkan Gi-u tidak akan mampu memperoleh dana yang dibutuhkan untuk membeli rumah besar itu lewat adegan yang menunjukkan Gi-u masih di rubanah. Adegan tersebut digambarkan sebagai "pembunuhan yang pasti" (확인 사살), mengacu kepada tindakan mematikan untuk menggagalkan tujuan itu. Lagu penutup merujuk kepada Gi-u yang bekerja untuk mendapatkan uang bagi membeli rumah. Choi Woo-shik menyebut bahwa tokoh yang diperankannya akan menghabiskan beratus-ratus tahun untuk benar-benar menghemat uang bagi membeli rumah itu. Ia menambahkan bahwa Gi-u adalah salah satu dari anak-anak cerdas yang memiliki ide untuk memulangkan ayahnya.

6. Penghargaan
Parasite won the Palme d'Or at the 2019 Cannes Film Festival. It was the first South Korean film to do so, as well as the first film to win with a unanimous vote since 2013's Blue Is the Warmest Colour. At the 77th Golden Globe Awards, the film was nominated for three awards including Best Director and Best Screenplay, and won Best Foreign Language Film, becoming the first ever Korean film to achieve that feat.

It was selected as the South Korean entry for Best International Feature Film at the 92nd Academy Awards, making the December shortlist. It went on to win four Oscars: Best Picture, Best Director, International Feature Film and Original Screenplay. It was the first non-English language film in Oscar history to win the award for Best Picture. Bong Joon-ho won all three of the categories for which he was nominated. 

Parasite is the first South Korean-made film to be nominated for the Best Picture award at the Academy Awards and the second film produced by an Asian country to receive a Best Picture nomination following Crouching Tiger, Hidden Dragon. It also received nominations for Best Production Design, and Best Film Editing, making it, along with In the Absence, the first two South Korean films to receive Academy Award recognition in any category.

Parasite became the second foreign film to ever be nominated for Screen Actors Guild Award for Outstanding Performance by a Cast in a Motion Picture since the 1997 film Life Is Beautiful, and ultimately won the category, making history as the first ever foreign film to win the prize.

It was nominated for four awards at the 73rd British Academy Film Awards: Best Film, Best Director, Best Original Screenplay and Best Film Not in the English Language. It is the first Korean film to receive nominations at the British Academy Film Awards (except for Best Film Not in the English Language). It went on to win the awards for Best Film Not in the English Language and Best Original Screenplay.

Sumber: Wikipedia.org

Drama

Film

K-pop